Uncategorized

4 Cara Terbaik Mengontrol Emosi Saat Terjadi Konflik Rumah Tangga

4 Cara Terbaik Mengontrol Emosi Saat Terjadi Konflik Rumah Tangga

DOMINO206 Lounge – Emosi itu pasti akan terjadi, tetapi yang sering menjadi masalahnya adalah seperti apa reaksinya. Kita tentu tidak bisa mengendalikan reaksi orang lain, tetapi kontrol atas diri sendiri sepenuhnya adalah milik kita.

Dalam rumah tangga, emosi yang dibiarkan tidak terkendali tentu berpotensi untuk memicu konflik. Apalagi kalau sudah melibatkan emosi secara fisik, maka kecil kemungkinan untuk bisa diperbaiki. POKER

Berikut 4 Cara Terbaik Mengontrol Emosi Saat Terjadi Konflik Rumah Tangga :

1. Menenangkan diri dengan berhitung 10 detik

Saat sudah dibanjiri oleh emosi, otak kita akan masuk ke mode otomatis dan akan bereaksi untuk terus melawan. Kemungkinan untuk bisa dikendalikan sangat kecil.

Namun, salah satu metode menenangkan diri ini mungkin bisa kamu coba, yaitu berhitung sampai sepuluh. Cara ini cukup efektif karena memungkinkan otak rasional untuk terlibat, sehingga bisa membantumu memikirkan reaksi yang lebih baik.

Lakukan dengan mata tertutup, maka tingkat emosimu yang tadinya meluap-luap bisa berkurang. Inilah alasan berhitung 10 detik bisa jadi cara mengontrol emosi saat terjadi konflik rumah tangga.

2. Pahami dampak emosimu terhadap pasangan dan sekitar

Cara mengontrol emosi saat terjadi konflik rumah tangga selanjutnya adalah dengan memahami dampaknya. Emosi yang tidak terkendali dan dibiarkan begitu saja tentu memberikan dampak bagi sekitar.

Mungkin, ketika sedang berada di puncak amarah, kamu tidak menyadarinya. Namun, kamu masih bisa berhenti, kok. Caranya dengan berhenti bicara lalu perhatikan pasangan dan sekitar dengan seksama.

Tarik napasmu dalam-dalam dan coba sadari dampak yang akan terjadi kalau kamu meneruskannya.

Baca Juga : Alasan Perempuan Bertahan di Rumah Tangga yang Penuh Kekerasan

3. Kenali reaksi fisikmu

Ketika emosi tidak terkendali, biasanya tubuh akan ikut bereaksi. Detak jantung naik, ritme pernapasan menjadi tidak teratur, otot-otot mulai menegang, dan tubuh mulai berkeringat.

Perubahan ini adalah tanda peringatan bahwa kita sudah dibanjiri oleh emosi. Pada saat ini pula, akan sulit untuk mendapatkan pemikiran yang rasional.

4. Jangan menghakimi emosimu

Sekali lagi, emosi itu adalah hal yang wajar dan pasti terjadi. Untuk itu, daripada berfokus dengan menghakimi dan mengabaikannya, lebih baik belajarlah untuk menerimanya.

Di samping itu, kamu juga bisa berkonsultasi dengan pasangan terkait solusinya. Percaya deh, dengan menjadi lebih jujur dan menerima, kamu akan sedikit merasa lebih baik.

Hal ini lantaran emosi itu nyata, dan terkadang tidak hilang. Jadi, daripada memicu tindakan dan keadaan negatif lainnya muncul, akan lebih baik kalau kita menerimanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *