BERITA UNIK

Azerbaijan Api Abadi yang Berkobar 4.000 Tahun

domino206lounge Azerbaijan, terdapat sebidang lahan dengan api yang terus berkobar sejak sekitar 4.000 tahun silam.

Menurut Aliyeva Rahila, seorang pemandu setempat, nyala api selalu tinggi menari dengan gelisah di siang hari

melintasi bentangan bukit setinggi 10 meter, menjadikan hari yang panas semakin panas.

Ini adalah Yanar Dag –yang berarti “gunung terbakar”– yang tercipta karena efek samping dari cadangan gas alam melimpah di Azerbaijan,

demikian sebagaimana dikutip dari domino206

Cadangan gas yang terkadang bocor ke permukaan itu memicu beberapa kemunculan api dalam skala besar yang terjadi secara spontan

di mana telah membuat para pelancong terpesona dan ketakutan selama ribuan tahun.

Penjelajah asal Venesia, Marco Polo menulis tentang fenomena misterius ketika ia melewati negara itu pada Abad ke-13.

Pedagang Jalur Sutera lainnya membawa kabar tentang api abadi itu ketika mereka melewati Azerbaijan, yang kemudian mereka juluki negeri api

Azerbaijan Berkaitan Agama Kuno

Azerbaijan

Kebakaran semacam itu dulunya banyak terjadi di Azerbaijan, tetapi karena menyebabkan pengurangan tekanan gas di bawah tanah,

mengganggu ekstraksi gas komersial, sebagian besar telah dimusnahkan.

Yanar Dag adalah salah satu dari sedikit contoh yang tersisa, dan mungkin yang paling mengesankan.

Pada suatu waktu mereka memainkan peran penting dalam agama kuno Zoroaster, yang didirikan di Iran dan berkembang di Azerbaijan

Bagi penganut Zoroaster, api adalah penghubung antara manusia dan dunia supernatural, di mana manusia dapat memperoleh wawasan dan kebijaksanaan

Apa murni dianggap sebagai sesuatu yang murni, menopang kehidupan dan bagian vital dari peribadatan Zoroaster

Meskipun diklaim kuno, beberapa orang berpendapat bahwa api Yanar Dag mungkin baru dinyalakan pada 1950-an.

Berjarak sekitar 30 menit perjalanan ke utara dari ibu kota Baku, destinasi ini hanya menawarkan sebuah kafe kecil,

Menghidupkan Sebuah Kuil

Azerbaijan

Untuk wawasan yang lebih dalam tentang sejarah ibadah api Azerbaijan, pengunjung harus menuju ke timur ibu kota Baku

Sejak zaman kuno, mereka berpikir bahwa Tuhan (mereka) ada di sini,” kata Rahila

merujuk pada kompleks pentagonal yang dibangun pada Abad ke-17 dan ke-18 oleh penduduk keturunan India di Baku.

Ritual pembakaran di situs ini berasal dari Abad ke-10 atau sebelumnya. Nama Ateshgah berasal dari bahasa Persia untuk “rumah api”

dan pusat dari kompleks ini adalah kuil altar dengan atap berbentuk kubah, dibangun di atas ventilasi gas alam.

Api alami dan abadi membakar di sini di altar tengah sampai tahun 1969, tetapi belakangan ini api diumpankan

Sumber : Poker Online

BACA JUGA : Cara guru Cantik sapa Murid-murid Saat Masuk kelas ini Viral

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *