BERITA UNIK

Didera Konflik dan Ribut dengan Australia

domino206lounge Didera Konflik dan Ribut dengan Australia Isu soal Timor Leste yang dikabarkan ingin bergabung dengan negara Republik Indonesia (RI).

Tiba-tiba menjadi sebuah topik hangat yang tengah diperbincangkan. Media online riuh menyoroti kabar tersebut. Sejarah lama antara Timor Leste – dulu dikenal sebagai Timor-Timur, dengan Indonesia kembali menjadi sorotan.

Sebagai bekas wilayah jajahan Portugis, Timor-Timur resmi bergabung dengan Indonesia pada 17 Juli 1976 dan menjadi provinsi ke-27 sekaligus yang termuda di bawah rezim Orde Baru Soeharto. Sayang, hal tersebut runtuh setelah Australia ikut campur hubungan antar kedua negara.

Didera Surat PM John Howard

Didera

Pada tanggal 19 Desember 1998, Australia lewat Perdana Menteri John Howard mengirimkan surat pada Presiden B.J. Habibie. Isinya menyangkut soal Timor-Timur agar pemerintah RI mau melaksanakan peninjauan ulang pelaksanaan hak dan menentukan nasib bagi mereka. Masyarakat di Timor-Timur pada saat itu terbagi menjadi dua kubu, yakni warga yang pro kemerdekaan dan pro integrasi ke Indonesia.

Terjadi konflik antara militan

Didera

Situasi rumit tak hanya dialami oleh Indonesia yang membahas persoalan Timor-Timur dalam rapat-rapat yang panjang, tapi juga masyarakat di pelosok Bumi Loro Sae yang menanti dalam ketidakpastian. Pada bulan Maret dan April 1999, terjadi serangan warga pro-integrasi terhadap warga sipil yang kemudian meluas menjadi kerusuhan besar di Dili. Sekitar 1.400 dilaporkan penduduk tewas.

Australia mulai masuk ke Timtim

Didera

Suasana kacau di Dili yang semakin besar membuat Indonesia meminta bantuan pasukan multinasional Interfet (International Force for East Timor) pada 16 September 1999. Pasukan dari Royal Australian Regiment diterjunkan guna mengamankan situasi di wilayah konflik Timor Timur. Sayang, kedatangan mereka sempat ternoda hingga berujung aksi saling tembak dengan korps Brimob Polri.

Menurut Letjen (Purn.) Kiki Syahnakri dalam Timor Timur The Untold Story yang dikutip dari Historia menuliskan, aksi tembak yang terjadi akibat salah paham dari kedua belah pihak. Anggota Brimob yang saat itu tengah beristirahat merasa kaget dengan kemunculan pasukan Interfet. Tembakan peringatan ke udara yang diletupkan secara refleks sebagai tanda bahwa mereka berdiri di wilayah Indonesia, disangka sebagai serangan oleh pasukan Interfet.

Sumber : Poker Online

BACA JUGA : Hasilkan Miliaran Rupiah Dan Tak Andalkan Negara

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *