BERITA UNIK

Dukun Sakti Sempat Bikin Kopassus Jatuh Bangun

domino206lounge Dukun Sakti Sempat Bikin Kopassus Jatuh Bangun Menjadi seorang tokoh masyarakat yang masyhur gara-gara kesaktiannya.

Merupakan hal yang wajar pada zaman dahulu. Namun, apa jadinya jika kemampuan tersebut justru digunakan untuk melawan hukum. Hal inilah yang dilakukan oleh sosok bernama Mbah Suro.

Pada tahun-tahun kritis akibat pemberontakan yang dilakukan oleh PKI, Mbah Suro malah dengan beraninya mendirikan padepokan yang terang-terangan mendukung kelompok merah tersebut. Alhasil, ia pun harus berhadapan dengan pasukan elit baret merah yang diterjunkan untuk menangkap dirinya dan pengikut yang ada.

Dukun bernama Mulyono

Dukun

Sebelum dikenal sebagai Mbah Suro, pria yang lahir di desa Nginggil pada 17 Maret 1921 ini bernama asli Muljono alias Surodihardjo. Ia pernah menyandang pangkat sersan di masa revolusi. Salah satu komandannya yang bernama Ahmad Wiro Sardjono alias Ahmad Yadau, merupakan pemimpin Brigade Jadau yang terlibat pemberontakan PKI di Madiun pada 1948-1949.

Bertapa dan mendalami ilmu

Dukun

Mulyono diketahui mendalami ilmu kebatinan pada tahun 1952, seperti yang ditulis dalam Reports Service: Southeast Asia series (1967). Hanya saja, baru pada 1959 dirinya mulai dikenal secara luas sebagai tokoh yang dianggap memiliki kesaktian. Ilmu kebatinan itu sendiri mulai ditekuninya sejak terpilih menjadi Kepala Desa Nggigil hingga mengundurkan diri pada 31 Juli 1962.

Dirikan padepokan

Dukun

Mulyono yang kini sepenuhnya mendalami ilmu kebatinan, kemudian mengubah namanya menjadi Mbah Suro. Hendro Subroto dalam Sintong Pandjaitan, Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando (2009) menuliskan, ia juga mengubah penampilan dengan berambut gondrong dan berkumis tebal. Ia juga mendirikan padepokan dan memiliki banyak pengikut lantaran dikenal sebagai tokoh yang memiliki kesaktian.

Merasa punya kekuatan, Mbah Suro terang-terangan mendukung berdirinya PKI pada tanggal 3 Maret 1967, Menurut Soegiarso Soerojo dalam Siapa Menabur Angin Akan Menuai Badai (1988), Suradi yang merupakan anggota CDB Jawa Timur diangkatnya sebagai cantrik. Beberapa pengikut Mbah Suro juga ada yang berasal dari ABRI. Ia juga membentuk pasukan bernama Banteng Wulung dan Banteng Sarinah.

Sumber : Poker Online

BACA JUGA : Menanam, Pohon Bonsai Beringin Bisa Laku Jutaan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *