BERITA UNIK

Kebun Binatang Manusia oleh Penjajah

domino206lounge Kebun Binatang Manusia oleh Penjajah, Orang-orang pribumi yang menjadi obyek tontonan masyarakat kolonial kulit putih pada saat itu

Penjajahan orang-orang kolonial di masa lalu terhadap masyarakat Indonesia telah menyisakan banyak cerita pedih. Salah satu dari sekian kisah tersebut adalah soal praktik human zoo alias ‘kebun binatang manusia’, yang menampilkan kondisi rakyat Indonesia sebagai tontonan masyarakat kulit putih.

Menceritakan sejumlah orang-orang Indonesia dari berbagai daerah dikirim ke Amerika Serikat untuk dipamerkan di sana. Di mana wajah-wajah asal tanah nusantara dihadapkan di ratusan atau bahkan ribuan pasang mata kaum kolonialis Barat.

Ada enam orang dari total 125-an orang dari Jawa yang dibawa menuju ke Chicago untuk memeriahkan sebuah acara bertajuk World’s Columbian Exposition pada 1893 silam. Keenam orang yang ikut dalam rombongan tersebut disuruh untuk menari, menenun, menabuh gamelan, hingga mengolah minuman seperti teh dan kopi. Mereka inilah yang dipertontonkan sebagai bagian dari human zoo atau ‘binatang manusia’.

Java Village

Kebun

Mereka yang dibawa ke acara eksibisi tersebut kebanyakan merupakan pekerja perkebunan dari Parakansalak dan Sinagar, Sukabumi, Jawa Barat. Orang-orang Indonesia tersebut kemudian dikumpulkan dalam satu kelompok yang diberi nama “Java Village” atau Kampung Jawa. Di sanalah mereka tinggal dan beraktivitas sembari dilihat oleh pengunjung expo yang merupakan orang-orang kulit putih.

Komoditas Kebun Binatang Manusia

Kebun

Java Village sendiri berdiri di lahan seluas satu hektar, yang di atasnya dibangun rumah dari bambu berbagai ukuran sebanyak 36 buah. Ada rumah tinggal, lumbung, masjid (yang melantunkan azan 5 kali sehari), gardu, hingga balai pertunjukan. Pameran sendiri berlangsung sejak 1 Mei 1893 hingga Oktober 1893. Seluruh isi dari Java Village kemudian dibeli oleh pebisnis Marshall Field sebagai koleksi, dan kemudian dilego ke pihak lain.

Sosok ramah ala budaya Timur

Kebun

Sebuah catatan yang ditulis oleh Prof. Wilbur Olin Atwater dalam Preliminary Report of Investigation of Foods Exhibited at World’s Fair menunjukkan, dirinya melihat bahwa orang-orang Jawa tersebut sebagai sosok yang sopan, cerdas, dan berbudi luhur, namun tak dihargai. Terutama karena status sosialnya. Mereka tak lebih dari sekedar tontonan dan dianggap sebagai ‘obyek aneh’ dari belahan dunia lain (non-kulit putih).

Sumber : Poker Online

BACA JUGA : Pengusaha Tajir Ini Dikubur Bersama Emas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *