Domino206Lounge – Kisah Manusia Serigala Di Dunia Nyata. Apa yang ada di benakmu jika mendengar tentang manusia serigala? Mungkin banyak orang akan beranggapan bahwa gambaran manusia serigala di film Hollywood bisa merepresentasikan keberadaan mereka.
Sayangnya, manusia serigala yang ada di dunia nyata tidak memiliki bulu dan taring layaknya hewan buas.
Kisah tentang Pierre Burgot dan Michel Verdun
Kisah manusia serigala kali ini mungkin lebih mengarah pada pelaku psikopat di era 1500-an. Kala itu, banyak warga Eropa masih percaya dengan keberadaan makhluk mitos, seperti manusia serigala, vampir, atau pun penyihir.
Pada 1521, Burgot dan Verdun mengaku bahwa mereka merupakan manusia serigala dan sudah membunuh beberapa orang secara brutal.
Keduanya berharap bisa di takuti oleh warga. Alih-alih di takuti, mereka berdua justru langsung di bakar hidup-hidup sampai tewas di tiang gantung. Kisah Manusia Serigala Di Dunia Nyata
Pasukan manusia serigala milik Nazi
Nazi pernah melakukan klaim bahwa mereka memiliki pasukan manusia serigala. Di kutip dalam War History Online, Adolf Hitler pernah punya obsesi yang berhubungan dengan okultisme dan tentu saja manusia serigala.
Pada awal 1945, ada banyak pemimpin militer Nazi yang merasa putus asa akibat terdesak oleh serangan Amerika dan Sekutu. Keputusasaan tersebut memunculkan imajinasi liar dari seorang Adolf Hitler, terutama delusinya dalam hal monster dan mitos.
Akhirnya, ia membentuk sebuah gerakan bernama Operasi Manusia Serigala yang berisi pasukan manusia biasa. Tujuannya hanya satu, yakni menakut-nakuti pasukan Sekutu.
Mereka yang mengidap lycanthropy
Sebuah jurnal berjudul “Rare Variant of Lycanthropy and Ecstasy” yang di terbitkan dalam Addiction and Health pada 2009 menyatakan bahwa lycanthropy merupakan kasus aneh di mana orang bisa mengalami delusi bahwa ia telah berubah menjadi hewan buas.
Dalam beberapa kasus, delusi dan imajinasi kuat ini bisa mengindikasikan gangguan pada mental. Domino206
Beberapa hal mungkin bisa menjadi penyebab dari lycanthropy, di antaranya kecanduan narkoba, trauma masa lalu, gangguan pada otak, dan obsesi berlebihan.
