BERITA UNIK

Misi Paling Berbahaya dalam Perang Dunia II

Domino206LoungeMisi Paling Berbahaya dalam Perang Dunia II. Perang Dunia II dipenuhi dengan pertempuran-pertempuran yang mengerikan demi mempertahankan atau merebut suatu wilayah. Selain pertempuran besar, terdapat juga misi rahasia yang dilakukan tanpa sepengetahuan musuh. Misi ini juga tidak kalah berbahaya dengan pertempuran karena biasanya hanya beranggotakan sedikit orang dan harus masuk ke wilayah musuh sehingga risiko tertangkap maupun terbunuh sangat tinggi.

Operasi Cerberus

Misi Paling Berbahaya dalam Perang Dunia II

Sejak tahun 1941, kapal perang Gneisenau, Scharnhorst dan Prinz Eugen milik Kriegsmarine, Angkatan Laut Jerman berada di Brest, Prancis untuk diperbaiki. Angkatan Udara Kerajaan Britania Raya terus melakukan serangan udara ke Brest untuk menghancurkan tiga kapal ini. Seperti ditulis dalam laman Fleet Air Arm Museum, Kriegsmarine mulai khawatir akan adanya kemungkinan serangan Britania Raya ke Norwegia. Maka dari itu, Kriegsmarine memerintahkan kapal perangnya untuk kembali ke pelabuhan Jerman demi melindungi Norwegia.

Serbuan pasukan Giretsu

Misi Paling Berbahaya dalam Perang Dunia II

Domino206 Seperti ditulis dalam laman Sofrep, Kekaisaran Jepang semakin khawatir akan keberadaan Amerika Serikat di Okinawa yang memungkinkan serangan pesawat pengebom B-29 Superfortress menjadi lebih efektif. Pada malam 24 Mei 1945, Giretsu dikirim melalui pesawat Ki-21 Sally dengan masing-masing pesawat berisi 14 orang Giretsu. Dengan sandi Operasi Gi, mereka mengincar lapangan terbang Yontan di Okinawa yang dikuasai pasukan Amerika. Bukan misi yang mudah, banyak pesawat Giretsu yang ditembak jatuh.

Penyerbuan St Nazaire 

Galangan St Nazaire adalah galangan satu-satunya di Atlantik yang mampu menampung kapal tempur besar terbaru Jerman, Birmarck dan Tirpitz. Jika St Nazaire dihancurkan, maka Jerman tidak akan mengambil risiko untuk mengirimkan Tirpitz ke Atlantik, terutama setelah tenggelamnya Bismarck. Namun, serangan udara tidak mampu menghancurkan pelabuhan ini dan melakukan serangan langsung juga sangat berbahaya. Seperti ditulis dalam laman BBC, Britania Raya memulai Operasi Chariot dengan mengirim HMS Campbeltown yang sudah dimodifikasi sehingga terlihat seperti kapal Jerman dan membawa muatan bahan peledak beserta pasukan komando.

Konvoi PQ-17

Misi Paling Berbahaya dalam Perang Dunia II. Konvoi PQ-17 berangkat dari Islandia melintasi Laut Arktik yang dingin menuju Arkhanglesk, Uni Soviet pada 27 Juni 1942 dikawal oleh kapal perang Amerika Serikat dan Britania Raya. Mereka memulai perjalanan menuju salah satu lautan yang paling berbahaya selama Perang Dunia II. Mengutip dari laman The National WWII Museum, perjalanan konvoi Sekutu menuju Uni Soviet sejak tahun 1941 awalnya tidak mendapat serangan yang berbahaya dari Jerman. Hingga akhirnya serangan Jerman tiba-tiba meningkat dalam perjalanan konvoi PQ-16 pada Mei 1942.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *