5 Manfaat Folat yang Penting untuk Mendukung Program Hamil
KESEHATAN

5 Manfaat Folat yang Penting untuk Mendukung Program Hamil

Domino206Lounge Folat, atau vitamin B9, adalah nutrisi yang hadir secara alami dalam berbagai makanan. Nutrisi ini bisa di temukan pada sayuran berdaun hijau tua, kacang-kacangan, atau buah-buahan seperti jeruk. Produsen biasanya menciptakan bentuk sintetis folat berupa suplemen makanan, yakni asam folat.

Baik folat maupun asam folat, keduanya memiliki peran penting dalam mendukung kehamilan yang sehat. Dalam beberapa penelitian, di jelaskan bahwa folat dapat membantu menjaga kesehatan ibu dan janin, mendukung tumbuh kembang bayi, serta dapat mengurangi risiko bayi terlahir cacat.

Untuk alasan inilah, ibu hamil maupun perempuan yang sedang menjalankan program hamil direkomendasikan untuk mengonsumsi folat lebih banyak. Apa saja manfaat pentingnya untuk kehamilan? Yuk, simak ulasannya berikut ini.

1. Asupan folat yang cukup dapat mencegah cacat tabung saraf pada bayi 

5 Manfaat Folat yang Penting untuk Mendukung Program Hamil ilustrasi bayi sehat (pexels.com/Ольга Жарикова)

Salah satu manfaat folat yang paling umum adalah untuk mencegah cacat lahir bayi. Di lansir laman National Institutes of Health, mengonsumsi folat sebelum hamil dan selama masa awal kehamilan dapat mencegah cacat tabung saraf pada bayi, yaitu spina bifida dan anensefali (anencephaly).

Spina bifida merupakan kondisi cacat lahir yang terjadi ketika sumsum tulang belakang atau tulang belakang tidak terbentuk dengan sempurna. Sementara itu, anensefali adalah kondisi yang di tandai dengan tidak adanya beberapa bagian otak dan tengkorak.

Laman Healthline menjelaskan, biasanya tabung saraf berkembang menjadi sumsum tulang belakang dan otak pada 28 hari setelah pembuahan. Ketika tabung saraf tersebut tidak tertutup dengan sempurna, ini dapat menyebabkan cacat tabung saraf.

Bayi yang terlahir dengan spina bifida mungkin akan mengalami kelumpuhan, cacat jangka panjang, dan membutuhkan beberapa operasi. Sementara bayi dengan anensefali biasanya tidak dapat bertahan hidup.

2. Menurunkan risiko cacat jantung bawaan 

5 Manfaat Folat yang Penting untuk Mendukung Program Hamil ilustrasi bayi baru lahir (pexels.com/Vidal Balielo Jr.)

Selain mencegah cacat tabung saraf, asupan folat yang cukup juga di kaitkan dengan penurunan risiko cacat jantung bawaan. Pada sebuah studi ilmiah yang di muat di Nature tahun 2015, di sebutkan bahwa suplementasi asam folat pada ibu secara signifikan dapat menurunkan risiko cacat jantung bawaan pada bayi.

Cacat jantung bawaan merupakan kondisi di mana jantung atau pembuluh darah dekat jantung tidak berkembang normal sebelum lahir. Hal ini akan memengaruhi fungsi dan cara kerja jantung. PokerOnline

Menurut keterangan dari Mayo Clinic, selama 6 minggu pertama kehamilan, jantung mulai terbentuk dan berdetak. Pembuluh darah yang mengalirkan darah masuk dan keluar jantung juga mulai berkembang. Cacat jantung bawaan di perkirakan berkembang  pada masa-masa kritis perkembangan janin ini.

Meskipun demikian, tidak di ketahui secara jelas bagaimana asam folat memengaruhi kondisi ini. Penelitian lebih lanjut di perlukan untuk memahaminya lebih jauh.

3. Mengurangi risiko komplikasi kehamilan 

5 Manfaat Folat yang Penting untuk Mendukung Program Hamil ilustrasi persalinan (pexels.com/Jonathan Borba)

Sebuah penelitian tahun 2011 dengan judul “Folic Acid and Supplementation and Pregnancy: More than just Neutral Tube Defect Prevention” melaporkan bahwa asam folat juga dapat mengurangi risiko komplikasi kehamilan. Di antaranya persalinan prematur, masalah dengan perkembangan plasenta, serta langit-langit dan bibir sumbing.

Penurunan risiko bayi terlahir dengan bibir atau langit-langit sumbing ini juga di laporkan oleh peneliti di National Institute of Environmental Health Sciences (NIEHS). Mereka menjelaskan bahwa perempuan yang mengonsumsi asam folat di awal kehamilan, dapat mengurangi kemungkinan bayi terlahir dengan celah wajah.

Lebih lanjut, para peneliti mengungkapkan bahwa konsumsi 0,4 miligram asam folat sehari mengurangi sepertiga risiko bayi terlahir dengan bibir sumbing (dengan atau tanpa celah langit-langit).

4. Mengurangi risiko preeklamsia 

5 Manfaat Folat yang Penting untuk Mendukung Program Hamil ilustrasi kehamilan (pexels.com/Andre Furtado)

Mengutip Mayo clinic, preeklamsia merupakan komplikasi kehamilan yang di tandai dengan tekanan darah tinggi dan tanda-tanda kerusakan pada sistem organ lainnya, paling sering hati dan ginjal. Kondisi ini dapat memengaruhi kesehatan ibu dan janin.

Sebuah studi ilmiah dalam Journal of Archives of Gynecology and Obstetrics tahun 2018, menemukan bahwa suplementasi asam folat selama masa kehamilan dapat mengurangi risiko preeklamsia. Para peneliti juga menganggap bahwa suplementasi vitamin ini bisa menjadi strategi pencegahan yang menjanjikan untuk preeklamsia.

5. Meningkatkan perkembangan saraf dan fungsi otak 

5 Manfaat Folat yang Penting untuk Mendukung Program Hamil ilustrasi otak manusia (pixabay.com/geralt)

Pada penelitian yang mempelajari efek jangka panjang suplementasi asam folat selama kehamilan, di laporkan bahwa suplementasi asam folat mungkin dapat meningkatkan perkembangan saraf dan fungsi otak pada anak-anak, seperti di jelaskan dalam jurnal BMC Medicine tahun 2019 dan Plos One tahun 2016.

Namun, konsumsinya secara berlebihan dan adanya asam folat yang tidak termetabolisme dalam aliran darah, justru di kaitkan dengan dampak negatif terhadap perkembangan neurokognitif dan meningkatkan risiko autisme. Fakta ini di muat dalam penelitian dari jurnal Brain Science tahun 2017 dan Molecular Autism tahun 2020.

Jadi, meskipun konsumsi asam folat sangat baik pada masa awal kehamilan, tetapi konsumsinya secara terus-menerus selama masa kehamlan, juga dapat berdampak negatif pada kesehatan. Hal ini terjadi karena dapat meningkatkan kadar folat dalam darah dan tali pusat bayi, seperti di lansir Healthline.

Jika kamu berencana menjalankan program hamil, para ahli merekomendasikan untuk konsumsi suplemen asam folat 400 hingga 800 mikrogram (mcg) per hari,  mulai setidaknya 1 bulan sebelum hamil dan berlanjut sampai 2-3 bulan pertama kehamilan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *