7 Penyebab Sesak Napas pada Malam Hari, Alergi hingga Masalah Jantung
KESEHATAN

7 Penyebab Sesak Napas pada Malam Hari, Alergi hingga Masalah Jantung

Domino206Lounge Pernahkah kamu terbangun dari tidurmu pada malam hari karena merasa sesak napas? Sesak napas pada malam hari bisa disebabkan oleh kondisi yang berbeda-beda. Ini bisa karena faktor lingkungan, seperti adanya alergen di dalam kamar. Maupun kondisi medis tertentu yang memengaruhi paru-paru, jantung, atau bagian tubuh yang lain.

Siapa pun yang mengalami kesulitan bernapas pada malam hari atau saat berbaring harus menemui dokter. Dengan demikian, dokter akan membantu menemukan penyebab dan memberikan saran pengobatan yang tepat berdasarkan pengobatannya.

Mari, kita pelajari beberapa penyebab paling umum sesak napas pada malam hari. Berikut informasinya yang dirangkum dari laman Healthline dan Medical News Today.

1. Asma

Asma terjadi sebagai akibat dari peradangan di paru-paru yang menyebabkan kesulitan bernapas. Seseorang mungkin mengalami sesak napas malam hari terkait asma karena:

  • Posisi tidur memberi tekanan pada diafragma.
  • Adanya penumpukan lendir di tenggorokan yang memicu batuk dan kesulitan bernapas.
  • Perubahan hormon pada malam hari.
  • Lingkungan tidur memicu asma, seperti adanya alergen di sekitar tempat tidur.
  • Adanya kondisi yang memicu asma, seperti gastroesophageal reflux disease (GERD).

2. Gagal jantung dan kondisi terkait

7 Penyebab Sesak Napas pada Malam Hari, Alergi hingga Masalah Jantungilustrasi gagal jantung (freepik.com/shayne_ch13)

Seseorang juga dapat mengalami sesak napas karena jantung tidak dapat memompa darah pada tingkat yang berkelanjutan atau yang dikenal sebagai gagal jantung.

Seseorang dapat mengembangkan gagal jantung karena berbagai alasan, seperti mengadopsi pola makan yang buruk, mengonsumsi obat-obatan tertentu, merokok, obesitas, atau memiliki diabetes. PokerOnline

Kondisi terkait jantung lainnya yang juga menyebabkan sesak napas pada malam hari adalah serangan jantung. Gejalanya yang perlu diwaspadai adalah nyeri dada, berkeringat, mual, dan kelelahan. Siapa pun yang merasa mengalami serangan jantung harus segera mencari perawatan medis.

3. Sleep apnea

Sleep apnea merupakan kondisi yang terjadi selama tidur dan menyebabkan penyempitan saluran udara dan tingkat oksigen yang rendah. Individu dengan sleep apnea mungkin akan terbangun beberapa kali sepanjang malam untuk mengambil napas lebih dalam, sehingga sulit mendapatkan tidur yang cukup.

Gejala sleep apnea lain dapat mencakup mendengkur, terengah-engah saat tidur, bangun tidur dengan mulut kering atau sakit tenggorokan, kesulitan untuk tetap tidur, sakit kepala, lekas marah, dan mengantuk pada siang hari.

Beberapa metode pengobatan untuk mengatasi sleep apnea meliputi dekongestan hidung atau alat pernapasan, seperti mesin continuous positive airway pressure (CPAP).

4. Emfisema

7 Penyebab Sesak Napas pada Malam Hari, Alergi hingga Masalah Jantungilustrasi sesak napas karena emfisema (freepik.com/8photo)

Pada individu dengan emfisema, kantung udara di paru-paru telah mengalami kerusakan dan membuat saluran pernapasan menyempit, sehingga orang tersebut kesulitan untuk bernapas. Salah satu penyebab emfisema yang paling umum adalah rokok, baik sebagai perokok aktif maupun pasif.

Orang dengan emfisema umumnya akan kesulitan bernapas saat melakukan aktivitas fisik. Pada emfisema lanjut, orang tersebut mungkin juga mengalami sesak napas saat duduk atau berbaring.

5. Obesitas

Individu dengan berat badan berlebih atau obesitas mungkin mengalami kesulitan bernapas ketika mereka sedang berbaring, termasuk saat tidur pada malam hari sebagai akibat dari tekanan dari beban di perut. Kondisi ini mencegah paru-paru mengembang sepenuhnya.

Menurunkan berat badan dapat membantu meringankan obesitas, termasuk masalah sesak napas saat tidur. Cara terbaik untuk menurunkan berat badan adalah dengan meningkatkan aktivitas fisik dan mengikuti diet yang sehat dan seimbang.

6. Serangan panik dan kecemasan

7 Penyebab Sesak Napas pada Malam Hari, Alergi hingga Masalah JantungIlustrasi seseorang mengalami serangan panik (pexels.com/MART PRODUCTION)

Serangan panik dan kecemasan bisa datang kapan saja dan terasa menakutkan. Ini juga dapat menyebabkan sesak napas saat berbaring.

Sering kali, kecemasan digambarkan sebagai serangan tiba-tiba dari rasa takut atau ketidaknyamanan yang intens yang mencapai puncaknya dalam beberapa menit.

Selain sesak napas, gejala lain dari serangan panik atau kecemasan, termasuk:

  • Palpitasi jantung.
  • Berkeringat.
  • Gemetar.
  • Perasaan tersedak.
  • Ketidaknyamanan di dada.
  • Mual.
  • Merasa pusing.
  • Merasa sangat panas atau sangat dingin.
  • Sensasi mati rasa atau kesemutan.

Perawatan untuk serangan panik dan kecemasan biasanya meliputi konseling, psikoterapi, dan terapi perilaku kognitif.

7. Alergi

Alergi berkontribusi pada peradangan saluran udara dan menyebabkan kesulitan bernapas. Sumbatan akibat peradangan ini dapat memotong suplai udara dan menciptakan kondisi berbahaya yang disebut sleep apnea. Alergi juga bisa memicu pembesaran kelenjar gondok dan membuat seseorang tidak dapat bernapas melalui hidung.

Alergi bisa memburuk pada malam hari dan menyebabkan sesak napas. Ini karena pada malam hari, kadar kortisol yang mengatur jumlah peradangan di tubuh menjadi lebih rendah. Rendahnya tingkat kortisol ini membuat peradangan terkait alergi menjadi memburuk. 

Sekali lagi, sesak napas pada malam hari bisa terjadi karena alasan yang bermacam-macam, sehingga membutuhkan perawatan yang berbeda-beda. Untuk itu, kamu harus berbicara dengan dokter tentang gejala untuk mendiagnosis penyebab yang mendasarinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *