7 Efek Samping Potensial dari Puasa, yuk Ketahui!
BERITA UNIK

7 Efek Samping Potensial dari Puasa, yuk Ketahui!

Domino206Lounge Selama bulan Ramadan, seluruh umat Islam di dunia wajib menjalani ibadah puasa selama satu bulan penuh. Meskipun puasa Ramadan pada dasarnya di jalani sebagai bagian dari keyakinan spiritual, tetapi banyak penelitian yang menunjukkan manfaat puasa bagi kesehatan.

Di negara-negara Barat, ada satu diet populer yang dalam praktiknya cukup mirip dengan ibadah puasa Ramadan, yaitu intermittent fasting atau puasa intermiten. Selama menjalaninya, kamu di larang untuk makan dalam kurun waktu tertentu.

Di satu sisi, banyak orang merasakan manfaat dari berpuasa. Namun, di sisi lain, puasa juga menimbulkan beberapa efek samping potensial, utamanya jika puasa tidak di sertai perencanaan yang tepat. Nah, kali ini kita akan membahas beberapa efek samping potensial dari puasa dan apa yang bisa kamu lakukan untuk menghindarinya.

1. Dehidrasi

Di lansir WebMD, risiko terbesar dari puasa adalah dehidrasi. Jika dehidrasi cukup parah, ini dapat memicu beberapa komplikasi, meliputi:

  • Kejang. Dehidrasi sering di sertai ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh, seperti natrium dan kalium. Hal ini menyebabkan tubuh mengalami masalah dalam mengirimkan sinyal listrik antar sel, yang kemudian memicu kontraksi otot yang tidak di sengaja dan kehilangan kesadaran.
  • Pembengkakan otak. Saat kamu mendapatkan cairan lagi setelah mengalami dehidrasi, tubuh mungkin mencoba menarik terlalu banyak air kembali ke dalam sel. Risikonya, sel dapat membengkak dan pecah selama proses ini.
  • Cedera panas. Jika kamu melakukan olahraga berat di tengah puasa, kamu dapat mengalami cedera panas dengan gejala berupa kram panas dan kelelahan.
  • Gagal ginjal. Jika ginjal gagal membuang kelebihan cairan dan limbah dari tubuh, hal itu dapat menyebabkan gagal ginjal.
  • Syok volume darah rendah. Kondisi ini terjadi ketika volume darah rendah di tubuh menyebabkan penurunan tekanan darah dan penurunan jumlah oksigen dalam tubuh.

Untuk menghindari dehidrasi, pastikan kamu mendapatkan cukup cairan saat sahur dan sepanjang malam setelah berbuka. Untuk mengembalikan elektrolit dengan cepat, kamu bisa berbuka dengan makanan tinggi elektrolit seperti semangka, pisang, bayam, dan sup.

2. Mudah emosi

7 Efek Samping Potensial dari Puasa, yuk Ketahui!ilustrasi marah (pixabay.com/yongendras31)

Hangry adalah kondisi saat kamu merasa kesal atau lekas marah karena kamu tidak bisa makan, padahal tubuh memberi sinyal bahwa kamu sedang lapar. Mengutip Women’s Health, membiasakan tubuh tidak makan selama 16 jam butuh latihan. Karenanya, pada masa awal-awal menjalani ibadah puasa, kamu mungkin mengalami hangry, atau mudah tersulut emosi karena lapar.

Untuk mencegahnya, kamu perlu melakukan penyesuaian pola makan. Ada baiknya pilih makanan yang tinggi akan kandungan protein, lemak baik, dan serat. Nutrisi ini akan membuat kamu kenyang lebih lama dan harapannya dapat membantu mengurangi risiko hangry.

3. Masalah pencernaan

Mengutip Healthline, pengurangan asupan makanan selama puasa dapat berdampak negatif pada pencernaan, menyebabkan sembelit atau konstipasi dan efek samping lainnya. Di tambah, perubahan pola makan selama puasa memicu kembung dan di are. Dehidrasi, yang merupakan efek samping umum lainnya dari puasa juga memperburuk konstipasi. PokerOnline

Solusinya, penting untuk memastikan bahwa kamu terhidrasi dengan baik saat puasa. Memilih makanan padat nutrisi yang kaya akan serat juga dapat membantu mencegah berbagai masalah pencernaan.

4. Bau mulut

7 Efek Samping Potensial dari Puasa, yuk Ketahui!ilustrasi bau mulut (freepik.com/karlyukav)LANJUTKAN MEMBACA ARTIKEL DI BAWAH

Bau mulut merupakan efek samping yang di alami banyak orang selama berpuasa. Di jelaskan dalam laman Healthline, ini di sebabkan oleh kurangnya aliran saliva dan peningkatan aseton dalam napas.

Puasa membuat tubuh menggunakan lemak sebagai bahan bakar. Metabolisme lemak menghasilkan produk samping, berupa aseton, yang membuat jumlahnya meningkat dalam darah dan napas selama puasa. Terlebih lagi, dehidrasi selama puasa dapat menyebabkan mulut kering, yang memicu bau mulut.

5. Gula darah rendah

Puasa menyebabkan penurunan kadar gula darah. Kondisi ini dapat memicu beberapa gejala, seperti mual, sakit kepala, atau pusing yang terus-menerus.

Karena alasan ini, orang dengan di abetes harus sangat berhati-hati atau bahkan di sarankan untuk tidak berpuasa karena ini dapat memperburuk masalah gula darah yang mereka alami.

Dalam hal ini, penting untuk memilih makanan yang tidak akan menyebabkan peningkatan gula darah dengan cepat, seperti makanan dengan indeks glikemik rendah dan tinggi serat. Juga, berbukalah dengan air putih terlebih dahulu untuk mengisi perut dan mencegah kamu makan berlebihan.

6. Makan berlebihan

7 Efek Samping Potensial dari Puasa, yuk Ketahui!ilustrasi makan berlebihan (freepik.com/wayhomestudio)

Menahan lapar sepanjang hari dapat memicu makan berlebihan saat berbuka. Di jelaskan laman Men’s Health, puasa meningkatkan kadar hormon stres kortisol, yang dapat menyebabkan mengidam atau craving.

Kalau kamu terbiasa makan tiga kali sehari dan di sertai beberapa camilan, berpuasa menyebabkan perubahan besar yang dapat memicu peningkatan level stres. Akibatnya, kamu mungkin banyak memikirkan makanan selama berpuasa dan makan berlebihan waktu buka puasa.

Solusinya, cobalah aktivitas yang menurunkan kortisol, seperti bermeditasi atau membaca. Juga, ingatlah untuk banyak makan makanan bergizi dan mengenyangkan saat sahur dan berbuka untuk menghindari makan berlebihan.

7. Lemas

Adalah normal untuk merasa lemas dan mudah lelah, terutama pada hari-hari pertama puasa. Ini karena tubuh menggunakan lebih sedikit energi dari biasanya, juga karena puasa meningkatkan stres dan mengganggu pola tidur.

Agar kamu tidak merasa lemas seharian dan dapat beraktivitas dengan baik, cobalah untuk meditasi atau melakukan aktivitas penurun stres lainnya. Jika mungkin, lakukan olahraga pada jam makan.

Puasa memang memiliki beberapa efek samping potensial, tetapi kamu masih dapat menghindarinya dengan mempraktikkan rutinitas sahur dan berbuka yang baik. Seperti, memilih menu sahur dan berbuka yang bergizi, mencukupi kebutuhan air, tidur cukup, tetap melakukan olahraga ringan.

Untuk individu dengan kondisi medis yang di khawatirkan akan makin buruk jika berpuasa, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum berpuasa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *