BERITA UNIK

Sugeng Mutilasi Wanita

DOMINO206LOUNGE – Sugeng Mutilasi Wanita. Terjadi mutilasi korban yang begitu sadis. Korban di mutilasi setelah meninggal menggunakan gunting dan mentato kaki korban dengan sol sepatu dan mendapatkan bisikan dari Gaib. DOMINO206

Polisi pun langsung memburu pelaku mutilasi. Hingga pada Rabu (15/5), polisi berhasil mengamankan seorang terduga pelaku, Sugeng (49) di kawasan Persemayaman Jenazah Panca Budi, Jalan Martadinata, Malang.

Selanjutnya polisi mengorek beberapa keterangan dari Sugeng yang diduga mengalami gangguan jiwa.

Apa saja keterangan yang disampaikan Sugeng?

1 Mutilasi Korban Pakai Gunting

Dari video yang beredar, Sugeng sempat diinterogasi dalam keadaan tangan terborgol. Interogasi itu dilakukan sesaat setelah Sugeng ditangkap.

Dalam interogasi itu, Sugeng mengaku memutilasi karena permintaan korban.

“Yang nyuruh dia sendiri. ‘Aku nggak kuat mas, lebih baik aku mati’, gitu katanya,” kata Sugeng.

Sugeng juga menceritakan bagaimana memutilasi tubuh korban yang disebutnya sudah meninggal itu.

“Saya enggak punya lading (pisau -red). Seadanya pakai gunting. Soalnya dia sudah meninggal,” ucapnya.

2 Mentato Kaki Korban Dengan Jarum Sol

Saat ditemukan di Pasar Besar, terdapat sebuah tato di telapak kaki kiri dan kaki kanan korban.

Tato di telapak kaki kanan korban bertuliskan ‘Sugeng’. Sedangkan di telapak kaki kiri bertuliskan ‘Wahyu yang kami terima di Gereja Comboran bersama keluarga bertemu’. Misteri siapa pembuat tato itu kini terungkap.

Sugeng Mutilasi Wanita

Kapolres Malang Kota, AKBP Asfuri, mengatakan Sugeng mengaku membuat tato itu saat korban sudah meninggal dunia. Tepatnya, Sugeng membuat tato di kaki korban itu dengan menggunakan jarum sol sepatu dan tinta pulpen.

“Pengakuan dari pelaku, ditato dengan alat sol sepatu dengan tinta pulpen. Ditatonya itu saat korban sudah meninggal dunia,” ungkap Asfuri.

Sugeng Mutilasi Wanita

3. Mendapatkan Bisikan Gaib

Dalam keterangannya saat diinterogasi, Sugeng mengaku memutilasi tubuh korban karena mendengar bisikan gaib.

“Kami lakukan interogasi. Berdasarkan keterangan dari yang bersangkutan dirimya mendengar ada bisikan-bisikan gaib yang menyuruh untuk melakukan mutilasi,” ujar Kapolres Malang Kota, AKBP Asfuri.

Meski demikian, Sugeng membantah telah membunuh korban. Sebab menurut pengakuan Sugeng, korban telah meninggal dunia terlebih dahulu.

Baca Juga : Rumah Sakit dengan Fasilitas Termewah

Kronologi kejadian berawal saat Sugeng dan korban pertama kali bertemu di depan Klenteng di Jalan Laksamana Martadinata, pada Sabtu, (11/5).

Saat itu korban mengeluh sakit di alat kelamin. Sugeng kemudian membawa korban ke Pasar Besar. Sesampai di Pasar Besar, Sugeng menunggu korban wanita ini hingga meninggal dunia dan kemudian meninggalkan jasad korban.

Setelah itu pada Senin, (13/5), Sugeng kembali ke Pasar Besar dan melakukan aksi mutilasi.

“Setelah meninggal akhirnya dimutilasi oleh pelaku, katanya atas permintaan pelaku. Tapi juga mengaku dapat bisikan gaib. Dilakukan sendirian di Pasar Besar,” kata Asfuri.

“Setelah meninggal akhirnya dimutilasi oleh pelaku, katanya atas permintaan pelaku. Tapi juga mengaku dapat bisikan gaib. Dilakukan sendirian di Pasar Besar,” kata Asfuri. Poker Online

Sugeng Mutilasi Wanita

4 Pernah Gunting Lidah Kekasihnya

Sebelum memutilasi seorang wanita di Pasar Besar, Sugeng memang mempunyai riwayat sering melakukan kekerasan.

Sugeng terakhir tinggal di tempat itu selama 8 tahun, sebelum akhirnya hidup di jalanan. Berdasarkan penuturan Ketua RW setempat, Mochamad Lutfi, Sugeng sebelumnya pernah menggunting lidah pacarnya.

“Jadi dulu ulahnya itu dia (Sugeng) pernah menggunting lidah pacarnya,” terang Lutfi.

Namun sayangnya, Lutfi sudah lupa nama pacar Sugeng tersebut.

“Saya lupa, tapi setahu saya dia masih hidup dan berdagang di Pasar Besar,” ujarnya.

Sugeng Mutilasi Wanita

5 DiDuga Mengalami Gangguan Perilaku

Setelah meminta keterangan,polisi kemudian memeriksakan kejiwaan Sugeng ke Psikiater pada Kamis (16/5).

Dari laporan awal hasil pemeriksaan psikiater, Sugeng memang sedikit memiliki kelainan. Namun, hal itu bukan karena gangguan jiwa atau gila.

“Dari hasil pemeriksaan psikologi oleh psikiater menyampaikan bahwa pelaku dalam melaksanakan tindakan mutilasi itu, tidak dalam gangguan jiwa. Namun ada gangguan perilaku oleh pelaku,” terang Kapolres Malang Kota, AKBP Asfuri.

Asfuri merinci, dari hasil pemeriksaan tersebut, Sugeng diketahui memiliki ciri-ciri yang bisa dikatakan sebagai emosi tidak stabil.

“Dan hasil pemeriksaan oleh psikiater tersebut menyebutkan si pelaku itu memiliki kepribadian yang agresif dan emosi tidak stabil,” katanya..

Ia juga menambahkan bahwa pelaku juga memiliki kecenderungan neuretik, perasaan tidak cocok, perasaan terisolir, perasaan malu, tingkah laku hingga ciri-ciri impulsif.

Setelah menjalani pemeriksaan di psikiater, Sugeng selanjutnya diperiksa kejiwaannya di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Radjiman Wediodiningrat Lawang, Jumat (17/5).

“Jadi tim dari psikiater ini membuat rujukan untuk melakukan pemeriksaan lanjutan di rumah sakit jiwa. Kebetulan juga si pelaku ini memiliki riwayat pernah berobat di RSJ di mana yang bersangkutan sudah memiliki kartu untuk berobatnya,” tutup A

Sumber : Poker Online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *