BERITA UNIK

Suku Paling Terpencil di Brazil Suku Yanomami

Domino206LoungeSuku Paling Terpencil di Brazil Suku Yanomami. Beberapa waktu silam, suku Yanomami yang berada di perbatasan Venezuela dan Brazil ini menjadi sorotan karena salah satu penduduknya terinfeksi virus corona, sekaligus kejadian pertama yang menimpa mereka. Kejadian ini sendiri terjadi pada hari Rabu, 8 April 2020, lalu di mana suku Yanomami sendiri ini justru dikenal sebagai salah satu suku paling terpencil yang ada di Brazil. Namun, ada beberapa fakta menarik yang perlu diketahui mengenai suku Yanomami. Berikut 5 fakta menarik mengenai suku Yanomami.

Asal-usul suku Yanomami

Suku Paling Terpencil di Brazil Suku Yanomami

Suku Yanomami, berasal dari bahasa Xiriana (penutur bahasa India-Amerika Selatan) dengan kata Yanomamo atau Yanoamo, diketahui datang ke Amerika Selatan sekitar 15.000 tahun yang lalu membentangi Selat Bering antara Asia dan Amerika. Suku ini sekarang tinggal di hutan terpencil di sekitar lembah Sungai Orinoco, yang berada di Venezuela Selatan serta wilayah utara Sungai Amazon, yang berada di Brazil Utara. Sampai saat ini, populasi suku Yanomami berjumlah sebanyak 38.000 orang.

Cara bertahan hidup yang dilakukan penduduk suku Yanomami

Suku Paling Terpencil di Brazil Suku Yanomami

Sebagian besar penduduk suku Yanomami bertahan hidup dengan cara menanam buah, memburu binatang, menggunakan hortikultura serta bergantung pada hutan hujan. Suku ini sendiri dikenal sering berpindah untuk menghindari area yang terlalu sering digunakan di mana praktik perladangan akan berpindah saat tanah tersebut sudah habis. Para penduduk suku Yanomami sebagian besar bekerja sebagai nelayan, pemburu, dan hortikultura. Domino206

Pernikahan para penduduk suku Yanomami

Suku Paling Terpencil di Brazil Suku Yanomami

Suku Paling Terpencil di Brazil Suku Yanomami. Dalam masyarakat suku Yanomami, upacara pernikahan hampir tidak ada dan tidak dirayakan dengan cara apapun. Meski demikian, situasi seorang suami dapat memiliki banyak istri merupakan hal yang biasa bagi para penduduk suku Yanomami. Seorang perempuan dapat dijanjikan menikah dengan seorang pria pada usia lebih muda 5-6 tahun, namun tidak dapat dinikahkan secara resmi hingga mengakhiri periode menstruasi pertamanya. Setelah itu, ia akan diserahkan oleh salah satu orangtuanya kepada pria yang dipasangkannya dan itu tidak jauh-jauh dari kerabat terdekat. Sebagian besar penduduk memilih menikahkan antar kerabat mereka demi menghindari kekerasan antar suku yang berbeda. Usai menikah, perempuan tersebut tinggal bersama pasangannya dan harus melakukan pekerjaan seperti yang dilakukan oleh ibunya sehari-hari.

Suku ini jarang melakukan kontak dengan dunia luar

Suku Yanomami ini dikenal jarang memiliki kontak dengan dunia luar. Pertama kali mereka terhubung dengan dunia luar pada tahun 1940an, di mana pemerintah Brazil saat itu mengirimkan tim untuk membatasi perbatasan dengan Venezuela. Sekitar 30 tahun kemudian, pemerintah militer setempat memutuskan untuk membangun jalan melalui Sungai Amazon di sepanjang perbatasan udara. Tanpa peringatan sebelumnya, buldoser justru melewati komunitas mereka yang mengakibatkan dua desa setempat tersapu bersih dari penyakit yang tidak memiliki kekebalan.

Peristiwa genosida yang dialami oleh suku Yanomami saat itu

Peristiwa genosida yang telah disebutkan sebelumnya ini terjadi pada tahun 1993 lalu. Ketika itu, sekelompok penambang memasuki desa Haiximu dan membunuh sekitar 16 penduduk suku Yanomami, termasuk di antaranya salah seorang bayi. Pihak Kejaksaan Agung Brazil saat itu menilai tindakan yang dilakukan oleh 5 orang penambang tersebut merupakan tindakan genosida. Mendapatkan protes dari dunia internasional, pengadilan Brazil telah memutuskan 5 pelaku tersebut dinyatakan bersalah atas kasus genosida. Meski demikian, ternyata perebutan lahan yang ditempati suku Yanomami masih berlanjut meskipun sudah menghukum 5 pelaku genosida. Beberapa penduduk suku Yanomami dibunuh dengan cara diracun mengalami serangan penganiayaan selama beberapa tahun setelah kejadian genosida ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *