BERITA UNIK

Teror Masjid Selandia Baru Menyesal

domino206lounge Teror Masjid Selandia Baru Menyesal Sosok Brenton Tarrant menjadi perhatian dunia usai aksi brutalnya menembak 51 jemaah Muslim.

Pria kulit putih berusia 29 tahun itu kini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di depan pengadilan Selandia Baru.

Hakim Cameron Mander yang mengumumkan vonis bagi Brenton Tarrant, menjatuhkan vonis penjara seumur hidup tanpa mendapatkan pembebasan bersyarat. Tak ada rasa bersalah maupun penyesalan di wajahnya saat keputusan tersebut dibacakan. Namun yang mengejutkan adalah, pengakuannya soal aksi brutal tersebut di muka pengadilan.

Teror ingin lebih banyak orang

Teror

Sebuah pengakuan mengejutkan dilontarkan oleh Tarrant saat dirinya dihadapkan di muka pengadilan. Hadir dengan raut wajah yang datar, pria 29 tahun itu justru mengaku ingin membunuh lebih banyak orang. Selama empat hari menjalani agenda sidang, ia lebih banyak diam, tertunduk, dan sesekali memandang wajah keluarga korban dari aksinya dengan tatapan datar.

Divonis seumur hidup

Teror

Atas perbuatannya, Hakim Cameron Mander menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup dan tak mendapatkan kebebasan bersyarat. Mengingat aksi brutal yang dilakukannya, vonis tersebut juga menjadi yang pertama kali dalam sejarah di Selandia Baru. “Engkau tidak punya rasa kasih. Perbuatanmu itu kejam dan brutal. Engkau sama sekali bukanlah manusia,

Tindakan keji yang direncanakan

Teror

Perbuatan Tarrant memang sudah sepantasnya mendapat hukuman yang berat. Selain pengakuannya yang mengejutkan, pria asal Australia itu juga sempat merencanakan masjid ketiga sebagai sasaran berikutnya setelah Masjid Al Noor dan Linwood. Tujuannya sederhana, yakni ingin membakar masjid-masjid tersebut agar jatuh korban sebanyak mungkin.

Kekejian Tarrant yang melakukan penembakan pada para jamaah Masjid Al Noor dan Linwood di Cristchurch pada 2019 lalu, dipicu oleh manifesto kulit putih yang bernama ‘The Great Replacement’ sepanjang 73 halaman. Isinya kebanyakan soal rasisme yang dilatarbelakangi ketakutan adanya para imigran asing (muslim), yang dikhawatirkan oleh dirinya bakal menggantikan kedudukan orang-orang kulit putih.

Nama Tarrant mencuat dan menjadi sorotan dunia setelah melakukan penembakan pada jamaah Masjid Al Noor dan Linwood di Christchurch pada 15 Maret 2019 lalu. 51 orang dinyatakan meninggal dunia di tempat maupun yang tengah dirawat di rumah sakit. Saat beraksi, Tarrant menggunakan kamera yang rekamannya disiarkan secara live di internet lewat media sosial.

Sumber : Poker Online

BACA JUGA : Cerita, Sangar Seorang Ibu Yang Gali Lubang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *