BERITA UNIK

Tradisi Menangis Sebulan Suku Tujia di China

domino206lounge Tradisi Menangis Sebulan Suku Tujia di China Setiap tradisi dan budaya di dunia memang selalu unik dan berbeda.

Misalnya saja, ada yang mentato diri sebagai tanda kedewasaan, ada pula yang menggemukkan badan untuk jadi simbol jadi anggota suku, hingga mereka yang melewati prosesi menyakitkan agar dapat diakui komunitasnya. Semua itu, meskipun dianggap aneh di kaca mata kita namun ada nilai di baliknya yang penuh makna.

Seperti yang ada di suku Tujia China ini. Pasalnya di sana ternyata sebelum menjelang pernikahan banyak wanita yang harus menangis selama sebulan. Kok bisa? Apakah mereka disiksa terlebih dahulu sebelum menikah? Nah biar gak penasaran mengenai tradisi itu.

Tradisi Menangis sebulan

Pernikahan memang selalu erat dengan suka cita dan kebahagiaan, namun suku Tujia malah mewarnainya dengan tangis. Ya, mempelai wanita yang akan melakukan pernikahannya diwajibkan untuk menangis selama 30 hari atau satu bulan. Awalnya, mempelai wanita itu akan menangis di sebuah ruangan sendirian, selama satu jam setiap harinya.

Sepuluh hari selanjutnya, ibu dan saudaranya akan ikut menyusul dan menangis bersama. Nah, sepuluh hari berikutnya nenek dan beberapa kerabat lain pun juga ikut menangis bersama. Jika tradisi ini sudah benar dijalankan, maka para wanita suku Tujia ini memang sudah layak untuk menikah dan pernikahannya dianggap akan bahagia.

Tidak menangis berdampak buruk

Sayangnya, ada saja beberapa anggota suku yang tidak menangis menjelang pernikahan dan mereka menerima konsekuensinya. Yang tidak menjalankan tradisi ini akan menjadi bahan gunjingan oleh para tetangga dan saudaranya. Bahkan ada  kasus dimana seorang ibu akan memukul anak perempuannya karena tidak melakukan tradisi menangis selama satu bulan ini.

Menangis di ritual ini sebenarnya bukan berarti kesedihan berpisah dari keluarga, melainkan sebuah tanda kebahagiaan. Oleh sebab itu masyarakat suku Tujia kuno,  sangat dianjurkan mengikuti tradisi ini karena sudah ada sejak turun temurun. Belum lagi adanya ‘Lagu Tangisan Pernikahan’ yang dinyanyikan sebagai simbol sakral ritual ini.

Legenda yang mengawali tradisi ini

Semua tradisi pastinya punya kisah yang melatarbelakanginya, seaneh apapun adat itu. Pun demikian dengan tradisi menangis sebulan ini yang ternyata punya sejarah panjang. Dilansir dari laman Kumparan, semua berasal dari cerita putri dari Negeri Zhao. Dirinya dikisahkan akan dinikahkan dengan seorang pangeran dari Negeri Yan.

Ketika sang putri akan dibawa untuk dinikahkan, ibundanya menangisi keberangkatannya ke negeri seberang. Ibunya terus menangis dan berharap sang anaknya akan segera kembali, entah sesekali menjenguk atau tinggal lama. Akhirnya kisah itulah yang jadi cikal bakal tradisi Tujia seperti saat ini, tidak hanya ibu ratu namun penduduk biasa juga menagisi kepergian sang putri sebagai penghormatan.

Sumber : Poker Online

BACA JUGA : Mantan Mafia Legendaris Yang Insaf

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *