ADUQ BANDAR POKER BANDAR66 BANDARQ BERITA UNIK CAPSA SUSUN DOMINOQQ INFO PEMENANG KESEHATAN POKER PokerPelangi SAKONG TIPS & TRICK Uncategorized

10 Obat yang Meningkatkan Risiko Osteoporosis, Ada Obat Kamu?

10 Obat yang Meningkatkan Risiko Osteoporosis, Ada Obat Kamu?

DOMINO206LOUNGE  Seiring bertambahnya usia, kekuatan dan kepadatan tulang kita melemah. Ini dapat menyebabkan kepadatan tulang yang rendah dan pada akhirnya meningkatkan risiko patah tulang.

Memiliki tulang yang sedikit lebih lemah dari normal disebut osteopenia, sementara massa tulang yang sangat rendah dikenal sebagai osteoporosis. Tidak semua orang dengan kepadatan tulang yang rendah akan mengalami osteoporosis, tetapi osteoporosis tetap merupakan faktor risiko utama patah tulang di masa mendatang. https://heylink.me/domino206.official/

Beberapa obat dapat menurunkan kepadatan tulang dan melemahkan tulang. Inilah obat-obatan yang dapat melemahkan tulang dan meningkatkan risiko osteoporosis dan patah tulang.

1. SSRI

Selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) adalah kelas obat yang mengobati depresi. Beberapa SSRI umum termasuk fluoxetine dan escitalopram. Studi dalam jurnal Innovations in Clinical Neuroscience tahun 2012 menunjukkan bahwa SSRI dapat melemahkan tulang.DOMINO206LOUNGE 

Risiko mungkin lebih tinggi jika kamu mengonsumsi banyak obat yang memengaruhi serotonin, zat kimia yang terlibat dengan suasana hati. Penggunaan jangka panjang juga bisa menjadi faktor risiko.

Kalau kamu menggunakan SSRI dalam jangka panjang, dokter akan memantau kepadatan tulang. Apabila didiagnosis dengan osteoporosis, bicarakan dengan dokter tentang risiko dan manfaatnya sebelum memulai pengobatan dengan SSRI.

2. Kortikosteroid

10 Obat yang Meningkatkan Risiko Osteoporosis, Ada Obat Kamu?

Kortikosteroid diresepkan untuk berbagai kondisi, termasuk asma dan gangguan autoimun. Contoh obat ini termasuk prednisone, methylprednisolone, dan fluticasone.

Pengeroposan tulang adalah efek samping yang terkenal dari penggunaan kortikosteroid, karena obat ini menurunkan pembentukan tulang, menurut laporan dalam jurnal RMD Open tahun 2015. Tanpa sel tulang baru untuk menjaganya tetap kuat, tulang akan melemah dan menjadi lebih mudah patah.DOMINO206LOUNGE 

Pengeroposan tulang lebih mungkin terjadi dengan steroid oral dosis tinggi. Ini juga lebih mungkin terjadi jika kamu meminumnya untuk jangka waktu yang lama atau pada orang berusia 65 tahun atau lebih.

Untuk menghindari efek samping ini, dokter mungkin meminta kamu meminum obat ini untuk waktu sesingkat mungkin. Jika meminumnya dalam jangka panjang, dokter mungkin akan memantau kepadatan tulang untuk memastikannya tetap pada tingkat yang sehat.

3. Beberapa obat diabetes

Beberapa obat diabetes tipe 2 juga dikaitkan dengan risiko patah tulang yang lebih tinggi. Ini termasuk pioglitazone (Actos) dan canagliflozin (Invokana).DOMINO206LOUNGE 

Sekitar dua kali lebih banyak perempuan dengan diabetes tipe 2 yang menggunakan pioglitazone mengalami patah tulang dibandingkan dengan plasebo dalam studi klinis, seperti dilansir DailyMed. Risiko yang lebih tinggi ini tidak diamati pada pria.

Pada 2015, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menambahkan peringatan tentang risiko massa tulang rendah dan patah tulang yang lebih tinggi dari Invokana. Risiko bisa naik sedini 12 minggu setelah memulai pengobatan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami apakah semua obat diabetes kelas SGLT2 inhibitor memiliki risiko ini. Sejauh ini, hasilnya beragam.

4. Beberapa obat kejang

10 Obat yang Meningkatkan Risiko Osteoporosis, Ada Obat Kamu?

Carbamazepine (Tegretol), phenytoin (Dilantin), dan divalproex (Depakote) digunakan untuk mencegah kejang. Namun, obat-obatan tersebut juga dapat menyebabkan osteoporosis.DOMINO206LOUNGE 

Vitamin D adalah nutrisi yang dibutuhkan untuk menjaga tulang tetap kuat, tetapi tidak langsung aktif dalam tubuh kita. Pertama, harus diubah menjadi 25-hydroxyvitamin D dan kemudian menjadi kalsitriol (bentuk aktif vitamin D). Akan tetapi, menurut laporan dalam jurnal Therapeutic Advances in Musculoskeletal Disease tahun 2011, carbamazepine dan phenytoin bisa ikut campur dalam proses ini karena mengaktifkan enzim hati yang memecah 25-hydroxyvitamin D sebelum dapat diaktifkan, menyebabkan tulang lebih lemah.

Valproate, obat kejang lainnya, juga menurunkan kepadatan tulang, tetapi dengan cara yang berbeda. Diperkirakan untuk mengaktifkan sel-sel yang memecah tulang. Ini menyebabkan pengeroposan tulang, menurut studi dalam jurnal Seizure tahun 2019.DOMINO206LOUNGE 

Seseorang sering perlu minum obat kejang untuk waktu yang lama. Jadi, dokter kemungkinan akan memeriksa kesehatan tulang dan menyesuaikan obat pasien sesuai kebutuhan jika kepadatan tulang yang rendah menjadi masalah. Dokter juga bisa merekomendasikan untuk mengonsumsi suplemen vitamin D dan/atau kalsium.

5. Obat anti androgen

Obat anti androgen biasanya digunakan dalam pengobatan kanker prostat. Contohnya termasuk bicalutamide (Casodex), atau Xtandi (enzalutamide).

Obat-obatan ini menurunkan kadar hormon pria dan membantu mencegah kanker prostat kembali. Namun, menurut laporan dalam jurnal BoneKEy Reports tahun 2015, mereka dapat menyebabkan keropos tulang dan osteoporosis. Ini karena hormon seperti testosteron berperan besar dalam kesehatan tulang.

Kalau kamu minum obat anti androgen, dokter biasanya akan memantau kepadatan tulang. Dokter mungkin juga meresepkan obat seperti asam zoledronat (Reclast) atau denosumab (Prolia) untuk membantu mencegah pengeroposan tulang yang disebabkan oleh obat anti androgen.DOMINO206LOUNGE 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *