KESEHATAN TIPS & TRICK

5 Suplemen yang Memiliki Bahaya Tersembunyi, Ada Vitamin D

5 Suplemen yang Memiliki Bahaya Tersembunyi, Ada Vitamin D

DOMINO206LOUNGE – 5 Suplemen yang Memiliki Bahaya Tersembunyi, Ada Vitamin D. Apakah kamu termasuk rutin minum suplemen? Benar, tubuh kita butuh vitamin dan mineral dalam jumlah cukup. Namun, kecuali memiliki kondisi tertentu atau sudah bisa memenuhi kebutuhannya lewat pola makan sehat bergizi seimbang, sejatinya suplemen tidak di perlukan. Malah, meminumnya dalam bentuk suplemen (baik pil, kapsul, atau bubuk) terutama dalam dosis besar bisa membawa risiko.

Berikut ini adalah beberapa suplemen yang populer, yang oleh para ahli kita direkomendasikan untuk berhati-hati dalam mengonsumsinya karena bisa mendatangkan bahaya tersembunyi buat kesehatan kita.

Berikut Ini 5 Suplemen yang Memiliki Bahaya Tersembunyi, Ada Vitamin D

1. Vitamin D

5 Suplemen yang Memiliki Bahaya Tersembunyi, Ada Vitamin Dilustrasi suplemen vitamin D (freepik.com/ededchechine)

mendukung penyerapan kalsium di dalam tubuh, dan asupannya secara cukup penting untuk kesehatan kita, seperti memberi perlindungan terhadap tulang dan mencegah penyakit tulang, seperti osteoporosis, mengutip National Institutes of Health. Suplemen vitamin D tergolong populer karena beberapa orang sulit memenuhi kebutuhannya lewat makanan.

Tubuh kita sebetulnya bisa memproduksi vitamin D ketika kulit terpapar langsung sinar matahari. Namun, penurunan waktu aktivitas di luar ruangan dan penggunaan tabir surya dapat meminimalkan jumlah vitamin D yang kita dapat dari paparan sinar matahari.

Dilansir Everyday Health, suplemen vitamin D adalah topik yang diperdebatkan, dan tampaknya pedoman dan penelitian bertentangan satu sama lain. Antusiasme terhadap suplemen D pun di anggap melampaui bukti ilmiah yang ada.

Mengonsumsi suplemen vitamin D dalam dosis tinggi juga bisa berbahaya. Menurut Mayo Clinic, toksisitas , kondisi yang jarang namun berpotensi serius, dapat terjadi apabila kita mengalami jumlah vitamin D yang berlebihan dalam tubuh. Biasanya ini di sebabkan oleh menggunakan suplemen vitamin D dosis tinggi, bukan karena pola makan atau paparan sinar matahari. Ini karena tubuh mengatur jumlah vitamin D yang di hasilkan oleh paparan sinar matahari, dan bahkan makanan yang di fortifikasi tidak mengandung vitamin D dalam jumlah besar.

Konsekuensi utama keracunan adalah penumpukan kalsium dalam darah (hiperkalsemia), yang dapat menyebabkan mual dan muntah, lemas, dan sering buang air kecil. Toksisitas vitamin D dapat berkembang menjadi nyeri tulang dan masalah ginjal, seperti pembentukan batu kalsium.

Asupan 60.000 unit internasional (IU) sehari vitamin D selama beberapa bulan telah terbukti menyebabkan keracunan. Tingkat ini berkali-kali lebih tinggi daripada Angka Kecukupan Gizi yang direkomendasikan untuk kebanyakan orang dewasa, yaitu sebesar 600 IU per hari.

2. Kalsium

5 Suplemen yang Memiliki Bahaya Tersembunyi, Ada Vitamin Dilustrasi dosis suplemen (pexels.com/Michelle Leman)

membantu tulang tetap kuat, tetapi kalau asupannya terlalu banyak bisa berbahaya. Jika kamu berusia antara 19 dan 50 tahun, kamu tidak boleh mengonsumsi lebih dari 2.500 miligram (mg) kalsium setiap hari.

Dengan suplemen kalsium, pengerasan arteri (aterosklerosis) dan peningkatan risiko penyakit jantung adalah risiko, walaupun hasil penelitiannya beragam.

Para ahli merekomendasikan kita untuk memenuhi kebutuhan kalsium lewat pola makan harian. Pasalnya, menurut studi dalam Journal of the American Heart Association tahun 2016, orang yang mendapatkan kalsium dari makanan memiliki risiko aterosklerosis yang lebih rendah, sedangkan suplemen kalsium di kaitkan dengan peningkatan risiko aterosklerosis.

Kamu bisa mendapatkan kalsium dari yoghurt rendah lemak, tahu, susu rendah lemak, keju, serta sereal dan jus yang telah di fortifikasi.

3. Multivitamin dan multimineral

5 Suplemen yang Memiliki Bahaya Tersembunyi, Ada Vitamin D

Beberapa orang menggunakan suplemen multivitamin dan multimineral untuk memenuhi kebutuhan nutrisi hariannya. Padahal, ini belum tentu membantu.

Studi dalam JAMA Internal Medicine tahun 2011 menemukan bahwa rata-rata perempuan yang mengonsumsi suplemen memiliki peningkatan risiko kematian di banding perempuan yang tidak mengonsumsi suplemen. Multivitamin melakukan sedikit atau tidak sama sekali untuk melindungi dari kanker umum, penyakit kardiovaskular, atau kematian.

Namun, ada juga studi yang menemukan manfaat konsumsi multivitamin. Salah satunya studi dalam jurnal Nutrients tahun 2017 yang menyimpulkan bahwa seringnya penggunaan suplemen multivitamin dan mineral membantu mencegah kekurangan mikronutrien yang dapat menyebabkan masalah kesehatan.

Secara keseluruhan, penelitian tentang apakah multivitamin benar-benar meningkatkan kesehatan beragam.

Untuk perempuan usia subur, mengonsumsi vitamin prenatal dengan asam folat direkomendasikan untuk membantu mencegah cacat lahir. Multivitamin mungkin di resepkan oleh dokter kepada orang dengan sindrom malabsorpsi, yaitu kondisi saat tubuh tidak dapat menyerap vitamin dan mineral dengan baik. Poker Online

Meski demikian, perlu di ingat bahwa suplemen multivitamin dan multimineral tidak akan pernah bisa menggantikan pola makan seimbang.

4. Suplemen minyak ikan

5 Suplemen yang Memiliki Bahaya Tersembunyi, Ada Vitamin Dilustrasi suplemen minyak ikan yang mengandung omega-3 (freepik.com/freepik)

Kaya akan asam lemak omega-3, minyak ikan di sebut-sebut dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan penyakit lainnya. Namun, makin banyak bukti menunjukkan bahwa suplemen ini manfaatnya di pertanyakan.

Contoh, studi dalam The New England Journal of Medicine tahun 2019 menemukan bahwa suplemen omega-3 tidak mengurangi serangan jantung, stroke, atau kematian akibat penyakit jantung pada laki-laki dan perempuan paruh baya dan lebih tua tanpa faktor risiko yang di ketahui untuk penyakit kardiovaskular. Studi sebelumnya dalam jurnal yang sama tahun 2013 menganalisis orang yang berisiko tinggi terkena penyakit kardiovaskular dan juga melaporkan tidak ada manfaat.

Ulasan dan metaanalisis dari 83 uji coba terkontrol acak dalam jurnal BMJ tahun 2019 mengungkapkan bahwa omega-3, baik dalam bentuk suplemen atau makanan, tidak mengurangi risiko diabetes tipe 2 di antara 58.000 partisipan.

Cara terbaik untuk mendapatkan omega-3 adalah lewat makanan. Apabila ingin mengonsumsinya, bicarakan terlebih dulu dengan dokter karena ini bisa berinteraksi dengan obat seperti warfarin. PELUANG CUAN

5. Beta-karoten

5 Suplemen yang Memiliki Bahaya Tersembunyi, Ada Vitamin Dilustrasi konsumsi suplemen (freepik.com/jcomp)

Ada banyak hal yang bisa kamu lakukan untuk menurunkan risiko terkena penyakit kardiovaskular atau kanker, tetapi mengonsumsi suplemen beta-karoten bukanlah salah satunya.

Di lansir AARP, penggunaan suplemen beta-karoten tidak di anjurkan untuk mencegah kanker dan penyakit kardiovaskular karena tidak ada manfaat yang di ketahui dan ada kemungkinan peningkatan risiko kanker paru-paru pada beberapa populasi, perokok dan orang-orang yang telah terpapar asbes.

Beta-karoten adalah pigmen dalam tumbuhan yang memberi warna oranye-kuning pada wortel, melon, ubi jalar, dan labu. Saat menelannya, tubuh mengubah beta-karoten menjadi vitamin A yang penting untuk penglihatan, fungsi kekebalan, serta pertumbuhan dan perkembangan. Vitamin A juga mendukung jantung, paru-paru dan organ lainnya.

Sebagian besar orang bisa mencukupi kebutuhan vitamin A lewat pola seimbang, karena secara alami dalam banyak buah, sayur, telur, produk susu, serta produk sereal yang di fortifikasi.

Sebelum mengonsumsi suplemen apa pun ke dalam pola makan harian, sebaiknya diskusikan dulu dengan dokter. Ini penting untuk mempertimbangkan potensi risiko dan manfaat sesuai dengan kondisi tubuh kamu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *