Uncategorized

7 Penyebab Batuk dengan Dahak atau Lendir Warna Putih

7 Penyebab Batuk dengan Dahak atau Lendir Warna Putih

DOMINO206LOUNGE –  7 Penyebab Batuk dengan Dahak atau Lendir Warna Putih. Batuk merupakan refleks alami, cara tubuh kita membersihkan saluran udara dan iritan (seperti lendir, alergen, atau asap) dan mencegah infeksi.

Jika kamu batuk mengeluarkan lendir atau dahak berwarna putih, tentu kamu ingin tahu apa penyebabnya atau artinya bagi kesehatan.

Sebelum membahasnya lebih lanjut, kamu perlu tahu dulu bedanya lendir dengan dahak. Menurut Lung Institute, walaupun lendir dan dahak sering di gunakan secara bergantian, ada beberapa perbedaan di antara mereka:

  • Lendir (mukus) adalah adalah cairan bening berserat yang di produksi oleh kelenjar lendir di jaringan yang melapisi hidung, mulut, dan tenggorokan.
  • Dahak (phlegm) adalah bentuk lendir yang di produksi oleh paru-paru dan saluran pernapasan bagian bawah. Dahak menunjukkan adanya peradangan dan iritasi di paru-paru dan saluran udara.
  • Lendir lebih sering dikeluarkan dari hidung, sementara dahak di keluarkan dari paru-paru lewat batuk.

Banyak kondisi yang dapat menyebabkan batuk mengeluarkan lendir atau dahak warna putih. Inilah beberapa di antaranya.

Berikut Ini 7 Penyebab Batuk dengan Dahak atau Lendir Warna Putih

1. Infeksi saluran pernapasan atas

Infeksi saluran pernapasan atas adalah infeksi yang memengaruhi saluran pernapasan bagian atas. Ini meliputi hidung, faring, laring, sinus, dan saluran udara besar. Beberapa contoh infeksi ini termasuk pilek, flu, dan COVID-19.

Virus dan bakteri menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas, yang mengakibatkan peningkatan produksi lendir saat tubuh mencoba membuangnya. Gejala lain mungkin termasuk:

  • Batuk.
  • Bersin.
  • Hidung meler atau tersumbat.
  • Sakit kepala.
  • Demam ringan.
  • Kelelahan.

Tergantung penyakitnya, gejala bisa berlangsung selama beberapa hari atau hingga tiga minggu, mengutip National Library of Medicine.

Apabila penyebabnya adalah COVID-19, penting untuk tetap di rumah dan mengikuti instruksi dari otoritas kesehatan setempat.

2. Asma

7 Penyebab Batuk dengan Dahak atau Lendir Warna Putihilustrasi pengidap asma (freepik.com/freepik)

Asma adalah kondisi kronis pada paru-paru yang menyebabkan penyempitan dan peradangan pada saluran udara. Ini juga menyebabkan peningkatan produksi lendir di saluran udara, yang dapat menurunkan aliran udara saat bernapas. Ini terutama memengaruhi pernapasan.

Gejala asma antara lain batuk, sesak napas, dan mengi.

Ada banyak hal yang dapat memicu gejala asma, seperti stres, alergen, asap rokok, dan polutan udara.  Poker Online

3. Sinusitis

Dahak berwarna putih dapat di hasilkan pada orang dengan sinusitis. Sinusitis merupakan peradangan yang memengaruhi rongga sinus di daerah hidung, mata, dan pipi. Kondisi ini bisa berlangsung selama 4 sampai 12 minggu.

Di lansir Tua Saúde, selain dahak putih, kamu mungkin juga mengalami demam, tekanan di dalam telinga, kelelahan, pilek, dan bau mulut.

4. Bronkitis

7 Penyebab Batuk dengan Dahak atau Lendir Warna Putih

Bronkitis adalah peradangan pada saluran udara utama paru-paru, menyebabkan pembengkakan dan produksi lendir. Beberapa orang menjulukinya sebagai “pilek dada”, mengutip Medical News Today.

Pada bronkitis akut, dahak mungkin jernih atau berwarna putih dan di produksi karena peradangan di dalam bronkus. Bronkus bertanggung jawab untuk pengiriman oksigen ke paru-paru. Kondisi ini dapat berlangsung selama sekitar satu bulan, dan berhubungan dengan gejala seperti batuk berdahak putih, yang dapat memburuk pada malam hari, kelelahan, mengi dan nyeri dada.

Gejala potensial bronkitis meliputi:

  • Batuk.
  • Demam.
  • Pilek.
  • Sakit tenggorokan.
  • Perasaan umum ketidaknyamanan dada.

Penyebab umum bronkitis meliputi infeksi virus, polutan, dan alergen.

5. Refluks asam

Refluks asam adalah kondisi ketika asam lambung kembali naik ke kerongkongan atau mulut. Ini bisa di sebabkan oleh obesitas atau usia. Gejala utamanya dapat meliputi sensasi terbakar (heartburn), batuk berdahak putih, suara serak, dan kerusakan gigi.

Penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gastroenterologi untuk memastikan diagnosis dan oleh karena itu dan bagaimana dimana memulai perawatan yang tepat.

6. Penyakit paru obstruktif kronis

7 Penyebab Batuk dengan Dahak atau Lendir Warna Putihilustrasi seseorang dengan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) (pexels.com/Edward Jenner)

Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) adalah nama untuk sekelompok kondisi kronis yang menghalangi aliran udara dan mengakibatkan masalah pernapasan. Gejalanya meliputi:

  • Produksi lendir atau dahak berlebih (bisa berwarna putih atau warna lainnya).
  • Sesak napas.
  • Sering mengi atau batuk.
  • Kesulitan mengambil napas dalam-dalam.

Paparan asap tembakau adalah faktor risiko utama PPOK, di lansir Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC).

PPOK tidak ada obatnya. Perawatan medis dapat melibatkan oksigen tambahan dan obat-obatan. JOIN SINI

7. Alergi makanan

Alergi makanan adalah reaksi sistem yang di miliki tubuh terhadap beberapa makanan, seperti kacang tanah, susu, telur, makanan laut, gandum atau kedelai.

Di lansir Tua Saúde, gejala muncul dalam waktu 20 menit sampai 2 jam setelah makan, dan dapat bervariasi dari orang ke orang. Gejala umum termasuk gatal, lepuh di kulit, batuk berdahak putih, mual, dan muntah.

Alergi yang serius dapat menyebabkan syok anafilaksis, yang dapat menyebabkan penurunan tekanan darah, pembengkakan pada bibir dan kesulitan bernapas. Jika mengalaminya, cepat-cepat cari pertolongan medis. pasti meskipun sangat pentin efektif terutama

Lendir dan dahak adalah salah satu metode tubuh untuk melindungi sistem pernapasan. Saat ada akumulasi, kamu akan cenderung batuk. 

Walaupun penyebab batuk dengan lendir atau dahak putih sering kali merupakan respons terhadap infeksi virus atau alergi, tetapi batuk berlendir atau berdahak bisa menjadi indikasi adanya infeksi bakteri atau kondisi yang lebih serius.

Jika kamu mengalami batuk dengan dahak atau lendir berwarna putih dan merasakan gejala tersebut memburuk atau bertahan selama 10 hari atau lebih, atau di sertai gejala tak biasa lainnya, buat janji temu dengan dokter, ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *