Uncategorized

Band Militer hingga Dianggap ‘Jilat’ Atasan

domino206lounge Band Militer hingga Dianggap ‘Jilat’ Atasan Pernah dengar kalimat “Asal Bapak Senang”?

Sebuah kalimat ampuh yang mungkin bahkan masih digunakan hingga saat ini. Kalimat yang disingkat ‘ABS’

tersebut biasa dilontarkan sebagai bentuk sikap menurut atau sekedar menyenangkan hati seseorang yang menjadi atasan seperti pemimpin, ketua, bos dan sebagainya.

Menariknya, kalimat “Asal Bapak Senang” memiliki sejarah yang lumayan panjang di masa lalu.

Tak banyak yang tahu bahwa kalimat tersebut pernah menjadi nama sebuah band

yang didirikan oleh Resimen Cakrabirawa, pasukan khusus pengawal Presiden di era Soekarno.

Band pengiring pesta di Istana

Band

Hobi musik dan menari Soekarno di Istana Negara menjadi awal munculnya sebuah band yang bernama Asal Bapak Senang (ABS). Anggotanya diisi oleh Resimen Cakrabirawa dan menjadi pengiring musik dan menari pada setiap pesta yang diselenggarakan di Istana. Hal ini dituturkan oleh perwira polisi kesayangan Sukarno, Mangil Martowidjojo.

Meski terkesan lucu dan tak lazim, Mangil mengatakan bahwa istilah yang digunakan pada band-nya itu tak memiliki muatan politis apa pun. “Band kami menjadi tersohor karena singkatan ini. Satu-satunya band yang dapat mengikuti kehendak Bung Karno hanya band polisi pengawal pribadi Soekarno,” ucap Mangil dalam dalam Kesaksian tentang Bung Karno, 1945-1967 (1999:133).

Berakar dari zaman Feodal

Band

Meski istilah ‘Asal Bapak Senang’ mulai populer setelah tahun 1960-an, fakta sejarah menunjukkan kalimat tersebut telah ada dan menjadi sebuah sikap yang lazim digunakan sejak zaman dahulu. Menurut Mochtar Lubis dalam Situasi dan Kondisi Manusia Indonesia Kini (1977:19), ABS digunakan para abdi untuk menyenangkan raja-raja atau para penguasa feodal dengan cara memberikan berita yang baik-baik saja.

Beranjak ke era Orde Baru, kalimat ABS banyak digunakan untuk menyenangkan Soeharto. Banyak cara digunakan oleh orang-orang yang dekat dengan sang Smiling General itu hanya untuk menyenangkan hatinya. Jika tidak, konon yang jadi pertaruhan tentu saja nasib dan karier mereka sendiri.

Menurut catatan Kees Bertens dalam Sketsa-sketsa Moral: 50 Esai tentang Masalah Actual (2004:35), singkatan ABS sudah masuk dalam daftar akronim Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sejak edisi 1988 karena sudah begitu lumrah digunakan dalam keseharian. Kebiasaan tersebut akhirnya terus berulang hingga ke era selanjutnya.

Sumber : Poker Obline

BACA JUGA : Dihargai Sampai Rp100 Juta Per Kepingnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *