Banyak yang menjadikan hadis mengenai bau mulut orang berpuasa sebagai dasar tidak membersihkan mulut.
DOMINO206LOUNGE – Ketika berpuasa, orang cenderung menjaga diri agar tidak ada benda masuk lewat mulut. Entah itu makanan, minuman dan lainnya.
Kondisi tersebut menyebabkan mulut mengeluarkan bau. Seringkali, bau tersebut sangat tidak bersahabat. DOMINO206
Mungkin kita pernah mendengar hadis Rasulullah Muhammad SAW yang menjelaskan mengenai bau mulut orang berpuasa. Hadis tersebut diriwayatkan Imam Bukhari dan tercantum dalam kitab Sahih Bukhari.
” Demi Dzat yang berkuasa atas nyawaku, sungguh bau mulut orang puasa itu lebih wangi menurut Allah daripada bau misik.”
Hadis ini kemudian dijadikan dasar oleh sebagian orang untuk tidak merawat mulutnya ketika berpuasa. Alhasil, muncul bau yang tak sedap dan menganggu.
Dikutip dari Domino206, ada pihak yang memaknai hadis di atas secara salah kaprah. Mereka mengira yang menjadi patokan adalah bau mulutnya sehingga merasa tidak perlu membersihkannya.
Jadinya, ada pemahaman semakin berbau mulut orang berpuasa, maka semakin wangi menurut Allah SWT.
Penjelasan Mengenai Hadis
Hadis ini sebenarnya tidak bisa dipahami secara tekstual. Karena terdapat makna majaz atau kiasan dalam hadis tersebut.
Syeikh Al Bujairimi dalam Tuhfatul Habib ala Syarhil Khatib menjelaskan makna hadis ini.
” Yang dimaksud dalam qaul ‘lebih wangi menurut Allah’ adalah lebih wangi daripada bau minyak misik yang diperintahkan untuk memakainya ketika hari Jumat dan dua sholat Id, atau maksudnya adalah pahalanya lebih banyak daripada pahala menggunakan minyak misik pada hari Jumat atau dua hari raya. Sungguh, mencium adalah hal yang mustahil bagi Allah SWT sehingga yang dimaksud dengan ‘lebih wangi menurut Allah’ adalah pujian dan ridha-Nya terhadap orang yang berpuasa.”
Bau Mulut Orang Berpuasa Itu Ada di Akhirat?
Pendapat ini dikuatkan oleh Imam An Nawawi, mengutip pandangan Ad Dawudi. Pendapat tersebut dituangkan dalam Al Minhaj Syarh Sahih Muslim.
Pendapat lain menyatakan wangi atas bau mulut orang berpuasa seperti disebutkan dalam hadis terjadi bukan di dunia melainkan di akhirat.
Al Qadhi Iyadh mengatakan di akhirat kelak, Allah SWT membalas orang yang berpuasa dengan bau wangi di mulutnya yang mengalahkan misik (minyak wangi).
Dari pendapat di atas, yang dimaksud dengan bau mulut berpuasa lebih wangi dari misik adalah kiasan.
Sumber : Poker Online
Baca Juga : Hewan Imajinasi Yang Ternyata Benar-Benar Ada Di Dunia