BERITA UNIK

Dianggap Paling Kontroversial, 10 Film Ini Mendapat Banyak Kecaman

Dianggap Paling Kontroversial, 10 Film Ini Mendapat Banyak Kecaman

Domino206Lounge – Dalam film dramatis terbaik, film bisa saja setara dengan minat masyarakat. Ukuran, skala, dan tontonan besar yang di sajikan dari layar lebar dapat mengubah dunia. Menyebarkan pemahaman yang lebih baik, atau menyebabkan perdebatan baru.

Film adalah salah satu media paling kuat yang bisa memengaruhi budaya dan sikap masyarakat. Di luar sana, memang banyak sekali sineas yang membuat film inspiratif, nggak jarang mengapa mereka menyandang banyak penghargaan.

Di sisi lain, kesuksesan film nggak selalu menjadi hal yang baik. Dalam beberapa kasus terburuk, film bisa menimbulkan kontroversi terburuk. Entah apa yang di pikirkan para pembuat film ini. Karena film-film mereka menyebabkan kemarahan, kepanikan, dan permusuhan antara satu dan lain hal. Meskipun beberapa dari film tersebut memiliki kedalaman cerita yang nggak di sajikan film lain.

Hmm, apa saja ya film yang di anggap paling kontroversial itu. Berikut daftarnya.

1. Cannibal Holocaust (1980)

Ada banyak film berdarah yang di buat para sineas. Kamu pastinya sudah nggak asing lagi dengan judul film ini. Ya, Cannibal Holocaust sangat kontroversial karena adegan yang di sajikan itu terlihat sangat nyata. Sehingga sutradara Ruggero Deodato dipanggil ke pengadilan atas tuduhan pembunuhan yang sebenarnya.

Namun, nih ya, Deodato berhasil membuktikan tuduhan pembunuhan itu dengan membawa salah satu aktor yang diduga “dibunuh” itu. Tetapi tetap saja kontroversi tersebut nggak berakhir di sana.

The Guardian menyebut Cannibal Holocaust itu “film yang paling kontroversial yang pernah di buat”. Cannibal Holocaust seolah-olah menggambarkan filmnya sebagai rekaman yang di ambil dari kru pembuat film Amerika yang menyelusuri hutan belantara Amazon dan menemukan suku-suku “liar”.

Pertemuan ini menghasilkan adegan-adegan penyiksaan, pembunuhan, pemerkosaan, pengebirian, dan – tentu saja – kanibalisme. Dikombinasikan dengan penggambaran eksploitatif yang rasialis dan eksploitatif dari penduduk asli.

Selain itu, produksi film juga melibatkan kekejaman terhadap hewan sungguhan. Sutradara mengklaim semua hewan yang dibunuh difilm hanya dibunuh untuk dimakan, menurut buku The Pleasure and Pain of Cult Horror Films. Film itu bertentangan dengan pernyataan Deodato, mengingat film itu mengandung adegan mengerikan seperti kura-kura yang benar-benar dipotong-potong.

DilansirThe Guardian, meskipun sutradara bersikeras menentang tuduhan pembunuhan manusia, dia akhirnya didenda karena adanya kekejaman terhadap hewan.

2. Birth of a Nation (1915)

Film garapan Griffith ini merupakan propaganda rasis yang dianggap terburuk. Bahkan lebih buruknya lagi, Presiden Woodrow Wilson sangat terpikat pada supremasi kulit putih sehingga ia memutar film itu di Gedung Putih, seperti yang ditulis PBS.

Film 1915 ini menggambarkan sejarah perjuangan ras di Amerika Serikat. Yang menggambarkan Ku Klux Klan sebagai pahlawannya, dikombinasikan dengan beberapa karikatur Afrika-Amerika yang paling ofensif yang pernah muncul dalam sejarah film. Menurut History, NAACP justru menginginkan agar Birth of a Nation dilarang.

Perilisan filmnya bahkan menyebabkan kerusuhan. Sayangnya, blockbuster ini justru memecahkan rekor di seluruh negara, dan menurut New Yorker, keberhasilan film tersebut mengabadikan rasisme sistemik yang mencegah calon pembuat film kulit hitam untuk membawa kisah nyata rasisme Amerika ke khalayak yang lebih luas.

Salah satu aspek paling mengerikan dari kesuksesan Birth of a Nation adalah bahwa ia benar-benar menghidupkan kembali Klu Klux Klan yang telah lama mati, seperti yang dilansir dari History.

Sebelum rilis film, KKK telah dihancurkan sejak tahun 1870-an. Tetapi film Griffith memicu kebangkitan KKK, dan pada 1924, Klan memiliki tiga juta anggota. Jadi ya, mungkin para pembuat film harus berhati-hati, karena film bisa berdampak besar pada masyarakat.

3. Last House on the Left (1972)

Bertahun-tahun sebelum sutradara Craven membentuk kembali genre horor dalam visinya. Ia memulai karier penyutradaraannya dengan yang gelap, kotor, dan nggak nyaman yang berjudul Last House on the Left.

Film ini mengikuti sekelompok pembunuh psikotik yang secara brutal memperkosa dan membunuh dua gadis remaja. Kemudian mereka bersembunyi di sebuah rumah yang kebetulan milik orangtua salah satu korban mereka.

Adegan visual dari pemerkosaan Last House cukup kontroversial. British Board of Film Classification menolak film itu. BBFC menyebut Last House on the Left sebagai “video nasty,” yang berarti bahwa semua salinan kaset VHS film itu di Inggris harus disita oleh polisi. Film ini hanya direklasifikasi pada tahun 2008. Salah satu aktor film, Fred Lincoln menyatakan bahwa ia berharap film itu dilarang secara internasional. Bukan hanya di Inggris, seperti yang diberitakan The Digital Fix.

Film beranggaran rendah ini diproduksi dengan biaya $90 ribu, namun dengan cepat memperoleh reputasi buruk sehingga para ahli teori konspirasi memperdebatkan apakah film tersebut didanai oleh Mob atau pembuat film dewasa, dikutip dari New York Times. PokerOnline

4. Natural Born Killers (1994)

Oliver Stone sudah nggak asing lagi dengan kontroversi, tetapi film 1994-nya yakni Natural Born Killers masuk ke dalam lingkaran kontroversi. Natural Born Killers menceritakan kisah “romantis” dari dua pembunuh berantai dalam romantika psikopatnya. Mengingat premisnya yang seperti itu, bukan lagi menjadi kejutan bila Natural Born Killers menerima perhatian negatif. Yang membuat film Stone dilarang di Irlandia, seperti dilansir New York Times. Meskipun begitu, film tersebut menghasilkan keuntungan sebesar $50 juta menurut Box Office Mojo.

Banyak perdebatkan bahwa adegan pembunuhan dalam Natural Born Killers telah mengilhami banyak peniruan pembunuhan di luar sana. Menurut The Guardian, setidaknya ada delapan pembunuhan brutal yang terjadi antara tahun 1994 dan 2002 di mana para pembunuh secara terbuka kalau mereka terinspirasi dari film Natural Born Killers.

Seorang perempuan yang menjadi korban dalam salah satu serangan peniru ini, dan pengacaranya mengajukan tuntutan hukum terhadap Oliver Stone dan Time Warner, karena pembuat film sudah merilis film yang menginspirasi seseorang untuk melakukan hal berupa kejahatan.

Setelah banyak pers, uang, dan kontroversi, gugatan ditutup pada tahun 2001. Namun Stone mengatakan dia masih terguncang akibat itu semua, dia mengklaim bahwa filmnya merupakan konsep-konsep yang dia coba jelajahi.

5. A Serbian Film (2010)

Jika kamu pernah mendengar film ini, kamu mungkin akan berpikir dua kali untuk menontonnya. A Serbian Film menggambarkan beberapa sekuens yang sangat mengganggu dan menjadi pertanyaan kenapa adegan tersebut di tampilkan dalam film.

Banyak sensor yang berusaha keras untuk membatasi potensi penayangan Film Serbia, kata Rolling Stone. Film yang tayang 2010 ini di larang di beberapa negara seperti Norwegia, Selandia Baru, Brasil, dan Spanyol.

Ketika Netflix memutuskan untuk menghapus film dari situs dan layanan streaming-nya, ia bahkan nggak mau repot-repot menjelaskan alasannya, karena semua orang pastinya sudah tahu.

Film ini mengisahkan tentang seorang pensiunan aktor porno yang mengikuti pembuatan film dewasa yang mengerikan. Film ini terpaksa di tarik dari pemutaran film Frightfest di London.

Menurut Independent, ada beberapa perdebatan tentang film tersebut yang di maksudkan sebagai alegori gelap Perang Balkan tahun 1990-an atau sebagai eksplorasi tempat di Serbia saat ini. Namun, semua kontroversi seputar film ini sepenuhnya berasal dari citra gak senonohnya.

6. The Last Temptation of Christ (1988)

Film-film yang di angkat dari Alkitab memang nggak pernah terlepas dari lembah kontroversi, tetapi film ini menimbulkan reaksi yang nggak seperti kebanyakan film yang lain, seperti novelnya tahun 1955. Pada awalnya, The Last Temptation of Christ bukan film yang akan menimbulkan keributan, pasalnya film itu masuk nominasi Academy Award untuk sutradara Martin Scorsese, dengan naskah karya Calvin Paul Schrader.

Namun penggambaran film tentang Yesus Kristus yang di perankan oleh Willem Dafoe, sangat nggak konvensional. Yesus yang di perankan Dafoe terlihat sangat letih, kumuh, dan tersiksa oleh keraguan diri atas pengorbanannya. Tapi yang membuat orang benar-benar marah adalah ketika Yesus di pakukan di kayu salib.

Di atas salib, Yesus mengalami semacam “kaleidoskop mimpi,” di mana dia tergoda untuk turun, menikah dengan Mary Magdalene, punya anak, dan menjalani kehidupan seperti orang biasa. Yesus mengatasi “cobaan terakhir” ini dengan menerima perannya sebagai putra Allah.

Menurut PBS, film itu sudah di anggap buruk bahkan sebelum film itu selesai, produksinya memicu kampanye, protes fisik, dan petisi. Evangelist Bill Bright secara terbuka menawarkan untuk melunasi studio film asalkan mereka menyerahkan semua cetakan film.

Pada tahun 1988, sebuah teater di Paris yang memutar film ini malah di bakar oleh orang yang nggak terima, hingga 13 orang harus di larikan ke rumah sakit, seperti yang di lansir New York Times.

Tindakan ini di kecam oleh Uskup Agung Paris, Kardinal Lustiger, yang menentang film tersebut tetapi juga mengecam pelaku pembakaran karena berperilaku sebagai “musuh Kristus.”

7. The Human Centipede II (Full Sequence) (2011)

Dianggap Paling Kontroversial, 10 Film Ini Mendapat Banyak Kecaman

Film ini memicu kontroversi, namun setelah di rilis, film Human Centipede ternyata merupakan film B-horor konvensional. Sama halnya dengan sekuelnya yang berjudul The Human Centipede II (Full Sequence). Film ini menampilkan “penyuka anak laki-laki” yang menciptakan kelabang copycat buatannya sendiri, menggunakan staples gun, lakban, dan kawat berduri.

BBFC berpendapat bahwa keanehan dari sekuens-sekuens ini di kombinasikan dengan penggambaran para korban yang sama sekali nggak simpatik dan nggak layak untuk konsumsi publik, serta secara efektif melarang film ini pada 2011, seperti yang di ungkapkan The Guardian.

Film itu mengalami nasib serupa dengan badan sensor Australia, sebagaimana di tulis oleh New York Times, ketika seorang juru bicara menyebut film itu sebagai “pornografi berdasarkan penyiksaan manusia.”

Film ini bahkan kembali di buat sekuel ketiganya dengan judul Human Centipede III, sebuah film yang menampilkan kekerasan dan seksisme dari pendahulunya tetapi di kecam dan di tarik lebih cepat dari film sebelumnya.

8. Life of Brian (1979)

Dianggap Paling Kontroversial, 10 Film Ini Mendapat Banyak Kecaman

The Last Temptation of Christ bukanlah satu-satunya film Yesus yang di kecam, tetapi film tahun 1979 oleh Monty Python berjudul Life of Brian juga masuk ke dalam daftar kecaman.

Life of Brian merupakan film menggunakan sudut pandang satir tentang kehidupan Kristus, memperkenalkan dunia kepada Brian dari Nazareth, seorang pria biasa yang kebetulan di lahirkan pada hari Natal. Brian berakhir dengan nasib buruknya, di mana ia di utus sebagai Mesias dan akhirnya di salibkan oleh orang Romawi.

Memainkan kisah Yesus dengan sindiran satir menimbulkan kontroversi di masyarakat, seperti yang di ceritakan oleh TelegraphNggak semua bioskop mau menayangkan Life of Brian, film Monty Python di larang di Norwegia, dan perusahaan film yang terlibat di kutuk oleh Gereja Katolik. BBC bahkan menyiarkan debat televisi yang mengadu dua anggota Monty Python, John Cleese dan Michael Palin melawan Uskup Southwark dan juru bicara agama Malcolm Muggeridge.

Sementara itu, di kutip dari The Guardian, bermacam-macam kelompok agama besar, termasuk keuskupan agung Katolik New York dan Union of Orthodox Rabbis, secara terbuka menentang film itu, dan banyak orang yang menghujat film tersebut. Terlepas dari semua kontroversi ini, Life of Brian akhirnya menjadi sukses besar di box office.

Baca Juga : Aktor Mengagumkan Yang Sangat Di puja Para Pria Seluruh Dunia

9. Song of the South (1946)

Dianggap Paling Kontroversial, 10 Film Ini Mendapat Banyak Kecaman

Salah satu lagu populer Disney “Zip-A-Dee-Doo-Dah” menjadi simbol Disneyland. Tapi tahukah kamu kalau lagu tersebut ada di dalam sebuah film? Kita semua mungkin nggak tahu kalau film berjudul Song of the South, masuk ke dalam daftar film terlarang dari Disney yang nggak boleh ditayangkan selama hampir tiga dekade, lho.

Mengapa? Karena Song of the South adalah film rasis terburuk yang melanggengkan stereotip budak Selatan yang sama dengan Birth of a Nation, dengan karakter-karakter hitam seperti Paman Remus yang di gambarkan sebagai orang periang yang dengan sadar melayani penindas kulit putih.

Pembentukan ulang dari sejarah kelam perbudakan ini semakin memalukan seiring waktu, tetapi ini bukan hal baru. Seperti yang di ceritakan oleh Guardian, Frederick Douglass menentang omong kosong ini pada tahun 1800-an: yaitu, tuduhan rasis yang terlalu umum bahwa mendengar seorang budak bernyanyi adalah “bukti kepuasan mereka.”

Secara fundamental, Song of the South merupakan film rasis sehingga Disney mencoba untuk menggali film dari ingatan dunia. Menurut Slate, jejak residu yang tersisa hanyalah lagu yang terkenal itu.

10. The Devils (1971)

Dianggap Paling Kontroversial, 10 Film Ini Mendapat Banyak Kecaman

The Devils karya Ken Russell menimbulkan reaksi kontroversial besar-besaran ketika pertama kali keluar pada tahun 1971, peretasan yang di dorong oleh studio yang di lakukan film itu menyebabkan sebagian besar menghilang dari bioskop.

Devils sebenarnya di dasarkan pada kisah nyata Urbain Grandier, seorang imam Katolik yang di bakar di tiang pancang di bawah tuduhan sihir di tahun 1600-an. Penggabungan ikonografi religius Russell dengan seksualitas yang gamblang memicu kemarahan di masyarakat, menurut The Wrap, dengan protes besar-besaran ketika The Devils rilis.

Studio film akhirnya memotong banyak adegan untuk film yang mengeluarkan biaya nggak sedikit ini. Namun berbagai versi dari film ini masih bertahan, menginspirasi para pembuat film kontemporer seperti Guillermo Del Toro dan Joe Dante.

Film itu sendiri menampilkan banyak visual yang masih kontroversial hingga saat ini, menurut IndieWire, dengan sekuens seperti nun orgy, enema air suci yang di gunakan sebagai bentuk pengusiran setan.

Film di buat untuk memberi informasi dan membentuk karakter di masyarakat. Itu sebabnya kenapa ada lembaga sensor dan kritikus film. Jadi wajar-wajar saja ya jika 10 film di atas mendapat kecaman dari beberapa pihak terkait pesan dan visualisasi yang di gambarkan film tersebut. Ya, kembali lagi pada penilaian masing-masing.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *