Uncategorized

Hamil di Atas Usia 40 Tahun, Ini yang Harus Disiapkan

Hamil di Atas Usia 40 Tahun, Ini yang Harus Disiapkan

DOMINO206 Hamil di Atas Usia 40 Tahun, Ini yang Harus Di siapkan Kebanyakan perempuan hamil dan melahirkan pada usia 20-an dan 30-an. Namun, beberapa perempuan mengandung di atas usia 40 tahun. Alasannya bermacam-macam, seperti “kebobolan”, sempat memiliki masalah kesuburan dan baru berhasil program hamil setelah berjuang selama bertahun-tahun, atau baru menemukan pasangan hidup, atau memang sengaja menunda kehamilan hingga merasa sudah siap.

DOMINO206 Siapa pun yang mengalaminya, jangan di sesali atau khawatir berlebihan. Lebih baik, persiapkan diri dengan matang, seperti yang di sarankan oleh dr. Gahrani Chen, SpOG, dokter spesialis kebidanan dan kandungan RSIA Grand Family.DOMINO206

1. Usia kehamilan yang ideal adalah antara usia 25 hingga 35 tahun

DOMINO206 Menurut dr. Gahrani, usia kehamilan yang ideal bagi perempuan adalah antara 25 hingga 35 tahun. Pada usia tersebut, organ reproduksi bekerja secara optimal dan mental calon ibu berada dalam kondisi yang matang.

Jumlah sel telur pada usia 25 tahun sekitar 300.000 dan turun menjadi 80.000 pada usia 35 tahun. Namun, pada usia 40 tahun, sel telur yang tersisa hanya 18.000. Selain itu, peluang untuk hamil secara alami tinggal 5 sampai 20 persen saja.DOMINO206

2. Pada usia 40 tahun ke atas, peluang mengandung anak dengan sindrom Down lebih tinggi

Hamil di Atas Usia 40 Tahun, Ini yang Harus Disiapkan

DOMINO206 Kuantitas dan kualitas sel telur mengalami penurunan seiring berjalannya waktu. Penyebabnya bermacam-macam. Yang paling utama adalah penuaan, lalu di ikuti dengan asupan gizi dan gaya hidup yang kurang sehat.

DOMINO206 Hamil di atas usia 40 tahun meningkatkan peluang mengandung anak dengan sindrom Down. Mengutip Stanford Medicine Children’s Health, kemungkinannya adalah 1 per 1.250 pada usia 25 tahun dan meningkat menjadi 1 per 100 pada usia 40 tahun.DOMINO206

3. Tak hanya janin, calon ibu juga menghadapi risiko berbagai kondisi medis

Ada berbagai kondisi medis yang mungkin akan di alami seseorang yang hamil di atas usia 40 tahun, antara lain:DOMINO206

  • Keguguran: DOMINO206 Di sebut juga sebagai aborsi spontan, ini adalah kondisi hilangnya janin secara tiba-tiba sebelum minggu ke-20 kehamilan. Pada usia 40–44 tahun, sekitar 34 persen kehamilan berakhir dengan keguguran. Setelah usia 45 tahun, angkanya melonjak menjadi 53 persen.
  • Di abetes gestasional: Di definisikan sebagai gula darah tinggi yang berkembang selama kehamilan dan biasanya hilang setelah melahirkan. Di abetes gestasional bisa menyebabkan makrosomia, yaitu bayi baru lahir yang ukurannya jauh lebih besar dari rata-rata.
  • Preeklamsia: DOMINO206 Ini adalah kondisi serius yang di tandai dengan tekanan darah tinggi, protein dalam urine, dan pembengkakan parah. Berdasarkan studi dalam jurnal Geburtshilfe und Frauenheilkunde (2015), lebih sering terjadi pada perempuan berusia di atas 40 tahun di bandingkan dengan perempuan di bawah usia 30 tahun.
  • Plasenta previa: DOMINO206 adalah kondisi ketika plasenta atau ari-ari berada di bagian bawah rahim, sehingga menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir dan bisa menyebabkan pendarahan hebat, baik sebelum maupun saat persalinan.

4. Di anjurkan membatasi makanan dan minuman tertentu

Hamil di Atas Usia 40 Tahun, Ini yang Harus Disiapkan

DOMINO206 Sebenarnya, tidak ada perbedaan yang signifikan dari segi asupan makanan. Kurang lebih sama seperti ibu hamil usia berapa pun, yang di anjurkan membatasi makanan tinggi lemak, garam, dan gula. Selain itu, pastikan makanan benar-benar matang dan hindari kopi karena akan menghambat penyerapan zat besi.DOMINO206

Dokter Gahrani menyarankan mengonsumsi makanan yang tinggi protein, bisa dari hewani (daging atau telur) serta nabati (tempe dan tahu). Tak lupa, perbanyak konsumsi mentimun, buah bit, sayuran hijau, kentang, wortel, pisang, dan buah beri untuk menurunkan tekanan darah dan kolesterol.DOMINO206

5. Penting juga untuk skrining janin dan kontrol kehamilan secara rutin

DOMINO206 Sesering apa harus kontrol kehamilan? Di lansir WebMD, untuk minggu ke-4 hingga 28, di sarankan untuk kontrol sebulan sekali, lalu naik menjadi sekali per dua minggu pada minggu ke-28 hingga 36. Untuk minggu ke-36 hingga ke-40, frekuensinya bertambah menjadi seminggu sekali.

DOMINO206 Skrining janin juga perlu. Kalau memungkinkan, berkonsultasilah dengan dokter spesialis fetomaternal. Ini adalah salah satu subspesialisasi obstetri dan ginekologi yang menangani kasus kehamilan dengan risiko tinggi.

Diagnosis fetomaternal yang di lakukan dengan baik bisa mendeteksi dan kromosom, gangguan pembentukan organ, serta mendeteksi kemungkinan terjadinya keguguran, , dan bayi lahir dalam keadaan meninggal (stillbirth)DOMINO206

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *