Semua pembalap ingin menjadi juara dunia. Ini juga berlaku bagi para pembalap tim satelit dengan segala keterbatasannya. Jika dibandingkan dengan tim pabrikan, tentu saja sumber daya yang dimiliki tim satelit kalah saing.
Sepanjang digelarnya MotoGP, tak banyak pembalap tim satelit atau independen yang mampu merebut titel juara. Dari 1949 hingga 1977, semua peraih gelar juara dunia MotoGP adalah pembalap dari tim pabrikan. Setelahnya, barulah ada beberapa pembalap tim satelit yang akhirnya merebut titel bergengsi tersebut.
Kendati begitu, jumlahnya masih bisa dihitung dengan jumlah jari di satu tangan. Sejak era MotoGP pada 2002, bahkan belum ada lagi yang mampu melakukannya. Siapa saja lima pembalap tim satelit hebat yang pernah jadi juara dunia MotoGP? Berikut ini ulasannya!https://geo.dailymotion.com/player/xdgu3.html?video=x85cumq&actionInfo=false&mute=true&dmPubtool=new-cdn-ce-v2
1. Kenny Roberts jadi yang pertama
Kenny Roberts Sr meraih gelar juara dunia di Nurburgring pada 1978. (twitter.com/MotoGP)
Kenny Roberts Sr jadi pembalap tim satelit pertama yang pernah mendulang kesuksesan tertinggi di GP500, sebutan populer MotoGP kala itu. Pada 1978, pembalap asal Amerika Serikat itu merebut gelar juara dunia. Ia dikontrak Yamaha USA alias Yamaha cabang Amerika, bukan tim pabrikan Yamaha yang berkantor di Jepang.
Pembalap berjuluk King Kenny ini mampu mengungguli dua tim pabrikan Yamaha, Johnnie Cecotto dan Takazumi Katayama. Ia bahkan mengalahkan juara bertahan Barry Sheene dengan selisih sepuluh poin. Kenny Roberts Sr seorang pionir.
2. Marco Lucchinelli, pembalap Italia yang tak mau kalah
Marco Lucchinelli (motogp.com)
Selang 3 musim berikutnya, giliran Marco Lucchinelli yang jadi juara dunia 1981. Saat itu Lucchinelli menjadi pembalap tim satelit, Gallina Suzuki. Ia bisa mengasapi dua pembalap tim pabrikan Suzuki yang diperkuat Randy Mamola dan Graeme Crosby. Pembalap Italia berjuluk Crazy Horse ini merebut 5 dari 11 balapan yang dilombakan.
3. Franco Uncini, kompatriot Lucchinelli yang juga punya mahkota juara
Franco Uncini (suzuki-motogp.com)
Setahun berikutnya, pada 1982, giliran Franco Uncini yang merebut mahkota juara MotoGP. Sama dengan Lucchinelli, Uncini juga memperkuat tim satelit, Gallina Suzuki. Uncini memang menggantikan Lucchinelli yang pindah ke Honda.
4. Eddie Lawson menyusul King Kenny
Eddie Lawson (motogp.com)
Masih pada dekade 1980-an, Eddie Lawson merebut gelar juara dunia MotoGP 1989 ketika membela tim satelit, Rothmans Kanemoto Honda. Lawson mengungguli Wayne Gardner dan Mick Doohan yang berseragam tim pabrikan Honda. Pembalap asal Amerika Serikat ini menyusul prestasi King Kenny sedekade sebelumnya.
5. Valentino Rossi jadi pembalap tim satelit terakhir yang merebut gelar juara
Valentino Rossi (valentinorossi.com)
Pembalap tim satelit kembali menjadi juara dunia pada 2001. Giliran Valentino Rossi dari tim satelit Nastro Azzurro Honda yang meraihnya. Itu merupakan gelar juara dunia pertama Rossi di kelas premier sekaligus menjadi juara dunia GP500 terakhir dalam sejarah.
6. Jorge Martin hampir masuk daftar
potret Jorge Martin dan Francesco Bagnaia (motogp.com)
Pada 2023, Jorge Martin punya kans masuk dalam daftar pembalap tim satelit yang mampu jadi juara dunia. Menjelang seri pemungkas di Valencia, Martin hanya tertinggal 21 poin dari Francesco Bagnaia. Namun, ia gagal menjadi pemuncak klasemen.
7. Marc Marquez punya kans merebut gelar juara dunia di MotoGP 2024
potret Marc Marquez (motogp.com)potret Marc Marquez (motogp.com)
Memasuki MotoGP 2024, ada satu pembalap tim satelit lagi yang punya kans besar merebut titel juara dunia. Marc Marquez yang berseragam Gresini Racing kini menggeber Ducati Desmosedici. Motor yang terbukti kompetitif itu jadi senjata andalan Marquez untuk mengumpulkan poin kejuaraan.
Sejak memasuki era MotoGP pada 2002, memang belum ada satu pun pembalap tim satelit yang menjadi juara dunia lagi. Meski demikian, pintu kesempatan tetap terbuka lebar. Bisakah Marc Marquez, Jorge Martin, atau pembalap tim satelit lainnya mencetak sejarah?