ADUQ BANDAR POKER BANDAR66 BANDARQ BERITA UNIK CAPSA SUSUN DOMINOQQ INFO PEMENANG KESEHATAN POKER PokerPelangi SAKONG TIPS & TRICK Uncategorized

Satu Prajurit TNI Gugur Ditembak OPM

Satu Prajurit TNI Gugur Ditembak OPM

Uang gratis Satu Prajurit TNI Gugur Di tembak OPM Seorang prajurit TNI gugur usai di tembak gerombolan Organisasi Papua Merdeka (OPM). Prajurit berinisial Letda Inf OS di tembak oleh segerombolan OPM di kawasan Pasir Putih, Di sgrik Aradide, Paniai, Papua Tengah, Kamis (11/4/2024).

“Para pelaku penyerangan dan penembakan ini adalah gerombolan OPM,” kata Kapendam XVII/Cenderawasih, Letkol Inf Candra Kurniawan, dalam keterangannya.

1. Pergi Rabu sore, gak kunjung kembali

Satu Prajurit TNI Gugur Ditembak OPM

Insiden bermula saat OS keluar dari Makoramil 1703-4/Aradide pada Rabu sore (10/4/2024). Namun, Aridade tak kunjung kembali hingga Kamis (11/4/2024).
Atas kondisi ini, pencarian di lakukan. Hingga akhirnya, OS di temukan dalam kondisi meninggal dunia.

“Saat ini, jenazah akan di evakuasi ke Enarotali, kemudian di bawa ke Nabire,” ujar Candra.

2. Istilah OPM kembali di gunakan

Satu Prajurit TNI Gugur Ditembak OPM

Panglima TNI, Jenderal, Agus Subiyanto, menyatakan penyebutan kembali OPM di dasari atas berbagai alasan, salah satunya adalah pengakuan mereka yang menamakan diri sebagai Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB).

“Jadi, dari mereka sendiri menamakan diri TPNPB (Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat), itu sama dengan OPM. Sekarang mereka sudah melakukan berbagai teror, pembunuhan, pemerkosaan kepada guru hingga tenaga kesehatan. Pembunuhan kepada masyarakat, personel TNI dan Polri. Masak harus kita diamkan seperti itu?” kata Agus.

3. TNI punya metode tertentu

Satu Prajurit TNI Gugur Ditembak OPM

Agus menyatakan pihaknya memiliki metode tertentu sesuai indeks kerawanan di Papua dalam menangani masalah OPM. Memang, menurut Agus, penanganannya harus berbeda jika berkaitan dengan Papua.

“Namanya operasi dalam suatu wilayah, ada operasi teritorial, intelijen hingga tempur. Itu berdasarkan indeks kerawanan dari wilayah tersebut. Mungkin di Papua, penanganannya berbeda di bandingkan wilayah lain. Kami punya metode sendiri untuk penyelesaian masalah,” ujar dia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *