Uncategorized

Waspadai TBC pada Anak, dan Cara Pencegahannya

DOMINO206 – Tuberkulosis (TBC atau TB) adalah penyakit menular akibat infeksi bakteri. Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang dirilis bulan November 2022, Indonesia menjadi penyumbang kasus TBC terbanyak kedua setelah India. Indonesia di perkirakan memiliki 969.000 kasus TBC pada 2022. 

Menjelang Hari Tuberkulosis Sedunia yang di peringati setiap tanggal 24 Maret, Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (PP IDAI) mengadakan media briefing pada Senin (20/3/2023). Ini merupakan salah satu acara dari Pekan Tuberkulosis Anak 2023 yang di gelar IDAI. 

1. Gejala TBC anak

Waspadai TBC pada Anak, Kenali Gejala dan Cara Pencegahannya

Ketua UKK Respirologi IDAI dr. Rina Triasih, M.Med (Pead), PhD, SpA(K) menjelaskan bahwa gejala TBC pada anak akan berbeda-beda tergantung rentang usia dan kondisi kesehatan anak. 

Untuk anak usia muda, ada empat gejala utama yang harus di waspadai. Ini meliputi:

  • Batuk yang lebih dari dua pekan walaupun sudah di berikan pengobatan.
  • Demam lebih dari dua pekan tanpa sebab yang jelas. Demam yang di timbulkan umumnya tidak terlalu tinggi.
  • Berat badan turun atau menetap dalam dua bulan.
  • Anak lesu dan tidak aktif seperti biasa. 

“Anak itu, kan, umurnya 0 sampai 18 tahun, jadi spektrum anak ini sebenarnya bervariasi. Ada anak usia muda yang di bawah 5 tahun dan ada anak remaja 10 tahun sampai 18 tahun. Itu nanti manifestasinya agak berbeda,” jelas dr. Rina. 

2. Pengobatan TBC

Waspadai TBC pada Anak, Kenali Gejala dan Cara Pencegahannya

TBC adalah penyakit yang bisa di sembuhkan. Dokter Rina mengatakan bahwa pengobatan TBC ringan di Indonesia umumnya berlangsung selama 6 bulan. Pasien akan di berikan obat yang harus di minum setiap hari, teratur, dan tuntas.

Untuk kasus TBC ekstra paru berat, termasuk TBC otak, tulang, dan organ lain, pengobatannya akan berlangsung selama 12 bulan.

Menurut dr. Rina, salah satu tantangan pengobatan TBC di Indonesia adalah pengobatan yang tidak konsisten. Jika pasien tidak mengonsumsi obat setiap hari atau tidak sesuai dalam rentang waktu yang di tentukan oleh dokter, ini bisa mengakibatkan kematian.

3. Pentingnya meningkatkan kesadaran kasus TBC pada anak

Waspadai TBC pada Anak, Kenali Gejala dan Cara Pencegahannya

Menurut dr. Rina, meningkatkan kesadaran TBC pada anak dan remaja adalah hal yang sangat penting. Selama ini, TBC pada anak tidak menjadi prioritas karena tidak di anggap menular.

Pada kenyataannya, banyak pasien TBC anak yang belum berobat sehingga menjadi banyak penularan di masyarakat. Selain itu, daya tahan tubuh anak yang masih rendah memiliki risiko tinggi mengalami TBC berat yang berpotensi menyebabkan kematian.

Selain itu, tiga tantangan utama terkait kasus TBC pada remaja meliputi:

  • Adanya stigma yang menyebabkan pasien malas berobat.
  • Ketaatan minum obat kurang baik yang bisa menyebabkan risiko kebal obat.
  • Remaja memiliki mobilitas tinggi sehingga meningkatkan risiko penularan.

4. Apa yang terjadi jika anak memiliki kontak dengan pasien TBC?

Waspadai TBC pada Anak, Kenali Gejala dan Cara Pencegahannya

Melanjutkan pentingnya kesadaran tentang kasus TBC pada anak, dr. Rina memaparkan apa yang akan terjadi jika anak memiliki kontak dengan pasien TBC. Ada tiga skenario yang mungkin terjadi jika anak memiliki kontak dengan pasien TBC:

  • Anak dengan daya tahan tubuh baik tidak akan terkena infeksi dan tidak sakit.
  • Anak mengalami infeksi laten TBC. Ini artinya infeksi sudah terjadi, tetapi anak tidak memiliki gejala TBC.
  • Anak mengalami sakit TBC karena daya tahan tubuhnya yang kurang baik. 

“Kalau TBC, masa untuk bisa menimbulkan gejalanya itu bisa sampai dua tahun. Yang paling cepat itu biasanya dua minggu,” tambah dr. Rina. 

5. Pencegahan TBC untuk anak

Waspadai TBC pada Anak, Kenali Gejala dan Cara Pencegahannya

TBC bisa di cegah dengan menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh anak. Anak dengan daya tahan tubuh kuat bisa menangkal bakteri TBC walaupun memiliki kontak dengan pasien TBC.

Anak dan remaja menjadi kelompok yang rentan dan harus di lindungi dari infeksi TBC. Pencegahan bisa dilakukan dengan memberikan vaksin, menjaga kesehatan, dan obat pencegahan TBC bagi yang memiliki kontak erat. 

SUMBER : DOMINO206

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *