Uncategorized

11 Cara Menghadapi Tekanan Paksaan Seksual (Sexual Coercion)

11 Cara Menghadapi Tekanan Paksaan Seksual (Sexual Coercion)

DOMINO206LOUNGE –  11 Cara Menghadapi Tekanan Paksaan Seksual (Sexual Coercion). Sexual coercion adalah upaya pemaksaan untuk melakukan hubungan seksual dalam suatu hubungan. Metode sexual coercion terkadang bisa sangat halus, misalnya lewat tekanan rasa bersalah, ancaman verbal untuk meninggalkan pasangan, hingga ancaman menyakiti fisik.

Sexual coercion sedikit berbeda dengan pelecehan, karena lebih merupakan tindakan intimidasi. Namun, pemaksaan dalam hal apa pun menghilangkan kebebasan untuk memilih dan perasaan tertekan untuk berhubungan seks juga akan berdampak negatif pada kesehatan mental.

Butuh keberanian untuk berkata “tidak” kepada pasangan. Terutama saat berada dalam tekanan, kita menyangkal hak dasar untuk menolak. Namun, jika menjawab “ya”, kamu akan menghadapi semua emosi negatif setelahnya. 

Tinjau 10 tips menghadapi tekanan dalam pemaksaan hubungan seksual berikut ini.

Berikut Ini 11 Cara Menghadapi Tekanan Paksaan Seksual (Sexual Coercion)

1. Samakan gestur dan ucapan

Jika kamu dipaksa berhubungan seksual, kamu mungkin mencoba mengatakan tidak namun gestur tubuhmu masih belum menunjukkan reaksi penolakan. Itu bisa membingungkan bagi pasanganmu.

Akan jauh lebih baik untuk mengatakan secara jelas dan ambil langkah menarik diri sampai apa yang kamu maksud telah diklarifikasi. Kamu juga bisa menyampaikan kalau kamu mungkin bersedia pada batas kegiatan intim tertentu, misalnya foreplay, tetapi tidak semuanya.

Kamu harus memastikan bahwa pasanganmu memahami semua ini untuk menghindari tekanan dalam melakukan hubungan seksual.

2. Katakan dengan jelas dan percaya diri

11 Cara Menghadapi Tekanan Paksaan Seksual (Sexual Coercion)

Kamu harus bersikap tegas saat dipaksa untuk berhubungan intim. Menjadi tegas berarti berbicara secara jelas, tidak berbelit-belit, dan dalam keadaan tenang, baik duduk ataupun berdiri.

Saat mengatakannya, lihat langsung ke mata pasangan, jangan melihat ke arah bawah. Atur napas untuk menenangkan kekhawatiran sehingga kamu dapat menjelaskan dengan baik dan jelas apa yang kamu inginkan. Ingatkan diri sendiri kalau kamu punya hak untuk mengatakan tidak dan tidak ada yang salah dengan itu.

3. Gunakan ‘I statement’

Penelitian dalam jurnal Clinical Psychology Review tahun 2008 menjelaskan bahwa laki-laki dan perempuan memiliki pandangan berbeda tentang niat seksual, dan mungkin di sini ada celah kesalahpahaman. 

Dalam hal ini, menggunakan teknik komunikasi “I statement” membantu untuk menolak ketika dipaksa berhubungan intim. Teknik ini adalah pernyataan yang mengutamakan penggunaan kalimat yang di mulai dengan “Aku merasa”, “Aku membutuhkan”, atau “Aku lebih suka” agar terlihat tidak agresif. 

Ungkapan-ungkapan “statement” tidak akan membuat pasanganmu merasa seperti predator seks dan kamu juga bisa menjauh dari tekanan untuk melakukan hubungan seks. Teknik komunikasi ini membatasi terjadinya risiko argumentasi. 

4. Buat daftar batasan

11 Cara Menghadapi Tekanan Paksaan Seksual (Sexual Coercion)

Kalau kamu merasa terlibat dalam pemaksaan aktivitas seksual, pertama-tama kamu harus tahu apa yang membuat kamu sukarela (bahagia) melakukan kegiatan intim. Entah apakah pasanganmu mencoba memaksa melakukan sesuatu yang sedang tren atau apakah kamu merasa lelah pada saat itu. 

Apa pun itu, jelaskan alasan kamu merasa tertekan untuk berhubungan seksual. Bagi pasangan suami istri, kamu bisa menolak dengan mengatur waktu untuk hari lain. Pasangan juga bisa membantu kamu merasa lebih menginginkan keintiman dengan mengajukan aktivitas alternatif.

Sementara itu, bila kamu dalam hubungan romantis di luar pernikahan dan menolak praktik seks bebas, kamu harus mempertahankan batasan yang telah kamu tetapkan. Pahami bahwa batasan tersebut adalah cara kamu melindungi diri dan menghargai sebuah hubungan. Poker Online

5. Percaya insting

Jika ada sesuatu yang terasa salah, ikuti kata hatimu. Sesederhana jika kamu meragukan apa yang pasangan kamu coba tawarkan. Jauh di lubuk hati, kamu bisa merasakan bahwa sebenarnya sedang mendapat tekanan dalam suatu hubungan hanya demi seks.

Insting akan menunjukkan perlawanan dengan memunculkan ketidaknyamanan, rasa takut, atau kebingungan. Perjalanan menuju hubungan yang berkomitmen harus menjadi proses bertahap yang mencakup kebutuhan dan keinginan kamu.

6. Komunikasikan kebutuhan kamu

11 Cara Menghadapi Tekanan Paksaan Seksual (Sexual Coercion)

Kontradiksi dalam sexual coercion adalah bahwa kamu ingin menyenangkan pasangan, tetapi kamu cukup sadar kalau kamu tidak setuju untuk melakukannya. Itulah sebabnya menolak bisa terasa sulit. Meski demikian, yang harus diingat adalah bahwa suatu hubungan terdiri dari dua orang. Okeh karena itu idak seorang pun akan merasa senang apabila salah satunya berada dalam tekanan melakukan hubungan intim yang tidak diinginkan.

Ketahuilah bahwa sangat bisa diterima untuk mengomunikasikan hal tersebut dan merinci langkah-langkah yang kamu butuhkan daripada di paksa untuk melakukan aktivitas seksual yang tidak di inginkan. Komunikasikan tentang kebutuhan dan preferensi seksual kamu secara terbuka.

7. Eksplorasi pilihan lain

Tentu saja pasangan bisa menikmati keintiman fisik dan emosional tanpa melakukan hubungan seks. Setelah mengomunikasikan kebutuhan seksualmu, cobalah untuk berkompromi dengan pasangan. Cari alternatif kegiatan lain yang bisa di nikmati bersama. 

Tak jarang, saat berada dalam tekanan kita lupa semua cara yang bisa di gunakan untuk menggantikan seks karena terlalu fokus pada “sasaran” utama tersebut Ambil kesempatan ini untuk mengajukan kegiatan yang ingin kamu coba dengan mempertimbangkan seleranya.

8. Bersikap baik

11 Cara Menghadapi Tekanan Paksaan Seksual (Sexual Coercion)

Merasa tertekan untuk berhubungan seks bisa jadi menakutkan. Hal itu mungkin berlaku juga untuk pasangan, terlepas dari apa pun jenis tekanan yang dia rasakan. Kalau kamu menolak dengan kasar, ini mungkin akan memicu emosi negatif pasangan. Apabila khawatir itu terjadi, bersikap baiklah sehingga kamu dan pasangan bisa berbicara tentang niat masing-masing secara terbuka dan jujur.

9. Carilah orang yang menghormatimu

Cinta dan hubungan bukanlah perihal memaksa pasangan untuk melakukan hal-hal yang tidak di inginkan. Namun, sayangnya ada sebagian orang yang merasa bahwa melakukan pemaksaan bukan hal yang salah, termasuk dalam hal berhubungan seksual.

Cara terbaik untuk mengatasi tekanan dalam paksaan hubungan seks pranikah adalah dengan menemukan orang yang menghormati dan menghargai prinsip-prinsip yang kamu miliki. Apabila negosiasi telah di lakukan dengan upaya maksimal namun kompromi tidak berhasil, maka pertimbangkan apakah hubungan tersebut adalah sesuatu yang kamu inginkan dalam mencari kebahagiaan. JOIN SINI

10. Gunakan hak kamu untuk mengatakan tidak

11 Cara Menghadapi Tekanan Paksaan Seksual (Sexual Coercion)

Untuk menghindari aktivitas seks yang tidak di inginkan, ingat selalu bahwa mengatakan tidak sejatinya adalah bagian dari pilihan dasar siapa pun. Kamu tidak berutang apa pun kepada siapa pun.

Mungkin praktiknya tidak selalu mudah. Cara praktis untuk terus memperkuat keyakinan tentang hak dalam mengatakan tidak adalah dengan menggunakan afirmasi positif seperti, “Aku paham akan kebutuhan dan keinginanku.”

11. Memahami apa keinginan seksual pribadi

Penelitian bertajuk “Age, Religious, Beliefs, and Sexual Attitudes” tahun 2002 menunjukkan bahwa manusia memiliki kepercayaan batin untuk membantu menentukan bagaimana perasaan tentang seks.

Kepercayaan tersebut terbentuk dari pengasuhan, pengaruh, lingkaran sosial, dan hal lain terkait interaksi manusia dalam hidupnya. Cara mengetahui bagaimana perasaan kamu dan menolak aktivitas seks yang tidak di inginkan dengan lebih percaya diri adalah melalui pemahaman keyakinan batin tentang seksualitas. 

Selain itu, bagaimana nilai-nilai kamu terkait seks, hubungan, dan pernikahan juga penting untuk digali lebih dalam. Tuliskan semua keyakinanmu dan komunikasikan dengan lebih jelas kepada pasangan saat menghadapi tekanan seksual. Proses penemuan keyakinan ini tidak boleh di interupsi oleh tekanan untuk berhubungan seksual.

Jelaskan pendapat kamu kepada pasangan dengan tenang dan eksplorasi cara untuk mengurangi tekanan dalam berhubungan seks bagi kedua belah pihak.

Itulah cara menghadapi tekanan paksaan seksual atau sexual coercion. Kenali tanda-tanda pemaksaan atau manipulasi seksual ketika kamu secara jelas menolak dengan komunikasi yang asertif. Tetapkan batasan dan komunikasikan itu kepada pasangan dengan jelas. Ingat, no means no!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *