KESEHATAN TIPS & TRICK

5 Mitos Penyakit Campak yang Banyak Dipercaya, Salah Kaprah!

5 Mitos Penyakit Campak yang Banyak Dipercaya, Salah Kaprah!ilustrasi campak (npr.org)

DOMINO206LOUNGE – 5 Mitos Penyakit Campak yang Banyak Dipercaya, Salah Kaprah! Mitos penyakit campak yang beredar luas tentu membuat sebagian orang bingung. Bahkan, kadang pun memicu kekhawatiran. Beberapa mitos yang berkembang mempercayai maupun mempertanyakan hal-hal detail, seperti benarkah campak bisa di cegah secara alami tanpa vaksin atau apakah campak hanya menyerang anak-anak.

Campak sering di salahartikan sebagai penyakit lain, seperti cacar air. Padahal, keduanya berbeda sehingga penanganannya pun tidak sama. Ada juga yang menganggap campak sebagai gangguan kesehatan yang tidak berbahaya. Padahal, WHO mencatat bahwa pada 2018 lebih dari 140 ribu anak meninggal akibat penyakit campak.

Mitos campak yang terus berkembang tentu dapat menimbulkan keresahan. Oleh sebab itu, penting untuk cek and recheck kembali terkait isu ini. Yuk, ketahui fakta-faktanya!

Berikut Ini 5 Mitos Penyakit Campak yang Banyak Dipercaya, Salah Kaprah!

1. Mitos campak hanya menyerang anak-anak

5 Mitos Penyakit Campak yang Banyak Dipercaya, Salah Kaprah!ilustrasi gatal (freepik.com/freepik)

Betul bahwa penyakit campak memang lebih banyak anak-anak berusia di bawah 5 tahun. Apalagi jika anak belum mendapatkan vaksinasi campak.

Namun, bukan berarti penyakit ini hanya bisa menyerang anak-anak. Orang dewasa, terutama yang belum memiliki imunitas terhadap virus campak sangat mungkin tertular. Terlebih jika kamu melakukan perjalanan ke daerah dengan kasus campak yang tinggi. 

2. Mitos cara mencegah campak selain vaksininasi

Beberapa orang meyakini bahwa campak dapat di cegah dengan cara alternatif. Arnold Palmer Hospital menyebutkan bahwa hal ini keliru.

Pencegahan efektif campak dapat di lakukan dengan vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella). Centers of Disease Control and Prevention menganjurkan, dosis pertama vaksin MMR di berikan ketika anak berusia 12-15 bulan. Sementara, vaksin kedua di berikan ketika berusia 4-6 tahun.

3. Mitos vaksin campak menyebabkan autisme

5 Mitos Penyakit Campak yang Banyak Dipercaya, Salah Kaprah!Ilustrasi vaksin (unsplash.com/mufidpwt)

Anggapan bahwa vaksin dapat menimbulkan efek samping santer beredar. Termasuk pula pada vaksin campak.

Mitosnya, vaksin campak bisa menyebabkan autisme pada anak. Alasannya, vaksin ini di berikan pada anak berusia sekitar 1 tahun yang mana saat ini umumnya autisme terdiagnosis. Alhasil, sebagian orang pun menganggap bahwa vaksin menyebabkan autisme. Padahal sebetulnya tidak demikian. Poker Online

4. Mitos tidak akan kena campak karena sudah vaksin

Mitos lain seputar vaksin yang seringkali di salahpahami yakni vaksin membuat seseorang kebal campak. Padahal faktanya tidak begitu.

Vaksin MMR tidak lantas membuat seseorang pasti akan terhindar dari campak. Tujuh dari 100 anak yang sudah di vaksin pertama masih pun bisa bisa kena campak. Sementara itu, 3 dari 100 anak yang mendapat vaksin kedua juga sama. Oleh karenanya, penting untuk memastikan anak mendapat vaksin guna membentuk proteksi diri agar tidak tertular dan menularkan campak.  PELUANG CUAN

5. Mitos kalau campak bukan penyakit berbahaya

5 Mitos Penyakit Campak yang Banyak Dipercaya, Salah Kaprah!ilustrasi anak sakit (freepik.com/lifeforstock)

Sayangnya, anggapan ini di tolak oleh Centers of Disease Control and Prevention. Campak merupakan penyakit yang dapat menular dengan cepat. Penyakit ini menyebar melalui transmisi udara.

Tak hanya itu, komplikasi serius dapat terjadi. Umumnya, hal ini menyerang anak-anak berusia di bawah 5 tahun dan orang dewasa di atas usia 30 tahun. Komplikasi serius yang umum di jumpai seperti kebutaan, ensefalitis atau infeksi pemicu pembengkakan otak, diare parah dan dehidrasi, infeksi telinga, hingga gangguan pernapasan layaknya pneumonia.

Mitos penyakit campak ini wajib kamu tahu agar tidak terjadi kesalahpahaman. Dengan begitu, kamu bisa merespons secara tepat jika lingkungan sekitarmu terjangkit campak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *