Oktober 2023 bukan masa yang cukup baik bagi beberapa tim. Bahkan, sejumlah tim dari liga top Eropa yang gagal tampil stabil dan cenderung tampil buruk mengambil langkah tegas dengan segera mengganti pelatih utama bertujuan memperbaiki performa tim.
Pada Oktober 2023, tim-tim dari LaLiga Spanyol, Bundesliga Jerman, dan Serie A Italia mendominasi daftar ini. Lalu, tim mana saja yang mengganti pelatihnya, siapa yang di pecat, dan siapa penggantinya? Simak ulasannya berikut ini!https://geo.dailymotion.com/player/x1oh2.html?video=x6wcvn8&actionInfo=false&mute=true&dmPubtool=customembed-v2
1. Enrico Maassen lengser dari posisi pelatih FC Augsburg
Enrico Maassen menjadi korban pertama ketatnya Bundesliga 2023/2024. Pelatih berusia 39 tahun ini harus lengser dari posisinya sebagai pelatih FC Augsburg. Penampilan buruk yang menempatkan FC Augsburg di posisi ke-15 membuat Maassen di pecat pada 9 Oktober 2023.
Sebagai gantinya, FC Augsburg pun menunjuk Jess Thorup pada 14 Oktober 2023. Setelah di gantikannya Maassen, FC Augsburg pun mengalami peningkatan performa. Tim asal Bavaria ini mulai meraih hasil yang di inginkan dan sukses naik ke posisi ke-10 per awal November 2023.
2. Paulo Sousa gagal bawa Salernitana tampil stabil
Beralih ke Serie A Italia. Pelatih pertama yang di pecat pada bulan Oktober 2023 di kompetisi ini adalah Paulo Sousa. Pria asal Portugal ini gagal membawa Salernitana tampil stabil. Padahal, Sousa sukses menampilkan hal hebat pada musim lalu di mana Salernitana tampil sebagai tim kuda hitam.
Sousa yang di pecat pada 10 Oktober 2023 hanya membawa Salernitana di posisi ke-19. Pihak klub pun mengganti Sousa dengan Fillipo Inzaghi. Sayangnya, mantan penyerang AC Milan dan Juventus ini justru memperburuk keadaan. Pasalnya, Salernitana justru berada di posisi ke-20 pada awal November 2023 ini.
3. Andrea Sottil justru membawa Udinese dalam posisi bahaya
Dari musim ke musim, Udinese kerap menjadi batu sandungan bagi tim besar yang sedang berkompetisi di papan atas. Tak heran jika Udinese sudah terbiasa berada di posisi papan tengah, bahkan merangsek ke papan atas. Akan tetapi, hal tersebut tak terjadi pada Oktober 2023.
Pasalnya, Andrea Sottil hanya membawa Udinese bertengger di posisi ke-18. Oleh karena itu, ia pun di pecat dan di gantikan oleh Gabriele Cioffi pada 24 Oktober 2023. Saat ini, Cioffi telah membawa Udinese menanjak perlahan ke posisi 17.
4. Vicente Moreno tak bisa angkat posisi Almeria dari dasar klasemen
Almeria benar-benar bermain buruk pada musim ini. Hingga pekan ke-11, Almeria baru mencatat 3 poin yang di dapat dari 3 hasil seri. Pelatih yang bertanggung jawab dalam keadaan ini adalah Vicente Moreno.
Moreno gagal memberikan permainan terbaik sehingga tak bisa mengangkat posisi Almeria dari dasar klasemen LaLiga 2023/2024. Pihak klub pun mengambil langkah tegas dengan memecat Moreno untuk digantikan oleh Gaizka Garitano. Sayangnya, Garitano juga belum mampu mengangkat posisi Almeria secara signifikan.
5. Jose Luis Mendilibar di pecat sebelum bulat setahun melatih Sevilla
Jose Luis Mendilibar memang sanggup menghindarkan Sevilla dari degradasi pada musim 2022/2023. Bahkan, Mendilibar pun mampu membawa tim asal Andalusia ini menjadi juara Liga Eropa musim lalu. Akan tetapi, hasil positif itu tak berlanjut pada musim ini.
Pasalnya, permainan buruk membawa Sevilla bertengger di posisi ke-14 saat Mendilibar dipecat pada 8 Oktober 2023. Sebagai gantinya, mantan pelatih Timnas Uruguay, Diego Alonso, pun di pilih. Namun, Alonso sejauh ini juga belum bisa membawa Sevilla naik peringkat.
Tak seperti biasanya, sejauh ini belum ada pelatih English Premier League (EPL) yang lengser dari jabatan per November. Santer di kabarkan jika beberapa hasil buruk lagi makin mengancam posisi Erik ten Hag sebagai pelatih Manchester United. Apakah ten Hag benar-benar bakal jadi nama pelatih EPL pertama yang di pecat pada musim kompetisi 2023/2024 ini?