DOMINO206LOUNGE – 5 Tanda Kamu Selfish pada Diri Sendiri, Sering Gak Disadari. Kamu pasti setuju, nih, bila orang selfish alias egois merupakan jenis manusia paling menyebalkan di muka bumi. Hanya mementingkan diri dan ego sendiri, sifat dan sikap mereka sering kali membuat orang-orang di sekitarnya merasa gak nyaman dan bahkan terganggu.
Namun, tahukah kamu, jika kita bisa memperlakukan diri sendiri dengan selfish? Sering gak di sadari, sifat maupun sikap kita terkadang bisa menyakiti diri sendiri. Yuk, cek tanda-tandanya!
Berikut Ini 5 Tanda Kamu Selfish pada Diri Sendiri, Sering Gak Disadari
1. Tidak aware dengan diri sendiri
ilustrasi perempuan (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Manusia selfish identik dengan sifat maupun sikapnya yang gak peka dan peduli terhadap orang serta lingkungan sekitar. Rupanya, tindak-tanduk tersebut juga bisa banget berlaku kepada diri sendiri, lho! Contohnya saat kita tidak aware alias gak memerhatikan kondisi fisik dan psikis.
Kita boleh banget bekerja keras, tapi gak memforsir diri. Kita harus menerima diri apa adanya, tapi gak mengabaikan kebutuhan dasar seperti makanan bergizi dan busana layak. Bahkan, selfish dapat berbentuk self-care, me time, atau healing yang kebablasan. Seperti berutang untuk traveling atau maraton nonton film dan series favorit hingga lupa waktu.
2. Membiarkan emosi mengendalikan diri
ilustrasi laki-laki (pexels.com/Karolina Grabowska)
Kamu pasti sebal banget melihat orang yang hobi marah-marah atau menumpahkan emosi negatifnya sembarangan. Setiap emosi yang hadir, entah positif maupun negatif memang harus di sadari serta diterima. Namun, kita gak boleh membiarkan emosi tersebut mengendalikan diri.
Meluapkan amarah atau kesedihan boleh saja, kok! Tapi, gak dengan membiarkan emosi itu berlarut-larut hingga mengganggu produktivitas diri dan orang lain. Tumpahkan setiap perasaan dan emosi dengan cara yang benar, dalam kondisi penuh kesadaran, dan di waktu yang tepat.
3. Haus akan validasi orang lain
ilustrasi perempuan (pexels.com/Anna Shvets)
Semua orang pasti senang di puji, di hargai, atau divalidasi. Tindakan tersebut merupakan bentuk pengakuan maupun apresiasi individu terhadap keberadaan individu lainnya. Validasi sah-sah saja di lakukan siapa pun, tetapi gak bisa di jadikan kebutuhan dasar manusia apalagi obsesi.
Terlepas dari kelebihan dan kekurangan, setiap dari kita berharga tanpa perlu berubah atau menjadi sosok berbeda demi validasi orang lain. Perubahan yang kita lakukan adalah bentuk kesadaran demi menjadi pribadi lebih baik, bukan demi penghargaan. Kita memang di wajibkan membuat diri berharga untuk menjadi manusia paripurna, namun jangan pernah ‘minta harga’. Poker Online
4. Menyabotase diri untuk berkembang
ilustrasi laki-laki (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Siapa, nih yang masih betah berada di zona nyaman? Atau kamu masih takut untuk mencoba hal baru? Jika iya, kamu sama saja selfish pada diri sendiri dengan menyabotase diri mu untuk tumbuh dan berkembang. Padahal, salah satu ciri kehidupan adalah bergerak dan berkembang.
Saat berani mencoba atau mengeksplorasi sesuatu yang baru, kita sama saja memperluas zona nyaman bukan keluar darinya. Perubahan dan perkembangan mungkin terasa menyakitkan di awal, tetapi kita akan lebih menyesal saat berdiam atau mandek di titik yang sama. JOIN SINI
5. Melanggar aturan yang di tetapkan sendiri
ilustrasi perempuan (pexels.com/Gustavo Fring)
Aturan dapat berupa batasan, standar, dan value atau nilai yang telah kita rancang dan tetapkan. Orang yang menghargai dan memahami diri nya berharga akan patuh pada aturan yang dia buat. Sebaliknya, orang yang selfish pada diri sendiri akan melanggar atau mengingkari hal tersebut.
Kita gak perlu memaksa mengikuti gaya hidup orang lain demi eksis dalam struktur sosial. Selama bertindak serta bertutur dengan baik dan benar, kita gak usah ragu apalagi takut menjalani kehidupan sesuai aturan yang telah kita buat. Jadilah nyaman dengan diri kita sendiri.
Orang selfish memang jenis manusia paling menyebalkan di dunia. Dia akan semakin menyebalkan saat berwujud ego yang bertransformasi menjadi sifat dan sikap untuk mengendalikan empunya sendiri. Maka, kita wajib menjadi ‘pengendali’ diri, bukan ego apalagi orang lain. Jadi, apakah kamu masih melakukan hal-hal di atas atau perbuatan selfish lainnya?