BERITA UNIK

Fakta mengerikan praktik menguliti kepala suku indian

domino206 lounge – Fakta mengerikan praktik menguliti kepala suku indian. Suku Indian Amerika Utara memiliki kebiasaan mengambil kulit kepala musuh sebagain penanda kemenangan atas lawan yang berhasil ia kalahkan. Praktik ini pun lantas menjadikan suku Indian senantiasa ditakuti oleh lawan lawannya. domino206

Fakta mengerikan praktik menguliti kepala suku indian

Namun tahukah anda bahwa suku Idian bukanlah satu – satunya golongan di Amerika Utara yang memiliki kebiasaan mengambil kulit kepala lawannya ? Untuk mrngetahui lebih jauh mengenai hal tersebut, besarta fakta – fakta lain mengenai praktek mengambil kulit kepala lawan, tulisan di bawah ini akan menjelaskannya kepada anda,

Demi Kekayaan, Orang ini membunuh orang Meksiko dan menambil kulit kepalanya.

Fakta mengerikan praktik menguliti kepala suku indian

John Joel Glanton adalah nama dari seorang pria asal Texas yang mencari penghasilan tambahan dengan cara membunuh orang Indian Apache dan mengambol kulit mereka. Saat Perang Meksiko-Amerika meletus, sejumlah orang Apache diketahui ikut trlibat dalam peperangan,

Militer AS tidak mau melihat suku Spache ikut terlibat perang sehingga mereka pun mengutus Glanton untuk membunuh orang orang Apacha yang dilihatnya. Pada awalnya semuanja berjalan lancad dan Glanton berhasim enerima hadiah uang dalam jumlah banyak,

Namun siring berjalannnya wkatu , kian sedikit orang Apache yang berhasil ditemukan oleh glanton. Karena Glanton tidak mau bersusah payah. ia membunuh warga sipli meksiko dan mengambil kulit kepala meraka. Kemudian dia menyerahkan kulit kepala tersebut kepada petugas militer AS sambil mengklaim kalau kilit kepala tersebut berasal dari Apache.

Siapa yang menabur angin akan menuai badai. Peribahasa itulah akhirnya menjadai gambaran mengenai bagaimana nasb Glanton kemudian, Merasa geram atas tindak tanduk glanton . pemerintah chihuahua di meksiko menjanjikan hadiah uang kepada siapapun yang berhasil membunuh glanton.

Glanton akhirnya menemui ajalnya setelah ia dibunuh leh suku indian Yuma ketika sedang tidur di malam hari . Yuma nrmalnya adalah suku Indian yang cinta damai dan lebih suka menghindari konflik. Namun karekan menyimpan dendam terhadap Glanton, mereka pun memilih untuk mengakhiri riwayat Glanton untu selamanya.

Kaum Kulit Putih Juga Menguliti Kepala Musuhnya

Fakta mengerikan praktik menguliti kepala suku indian

Bukan hanya kaum Indian yang menguliti kepala musuhnya, Kaum kulit putih ternyata juga melakukannya. Saat kaum kulit kepala putih mendarat di Benua Amerika untuk pertama kalinya , pada awalnya mereka memiliki hubungan bersahabt dengan suku indian. Namun seiring berjalanannya waktu, konflik akhirnya mulai timbul di antara keduanya.

Saat hubungan antar kulit putih dengan indian semakin panas, kaum kulit putih pun mulai mengadopsi kebiasaan suku indian untuk menguliti kepala lawannya. Perang Pequot menjadi arena di mana kaum kulit putih untuk perama kalinya mengamibil kulit kepala lawan.

Perang Pequot sendiri bermula ketika seorang pedangan bernama John Oldhma di bunuh oleh suku Indian Setempat. Mersa tidak terima, penduduk kulit putih dari koloni Massachusetts kemudian menyatakan prang kepada suku indian yang dianggap bertangggun jawab atas peristiwa ini.

pada awalnya gubernur daerah yang bersangkutan menjanjika kepada orang kulit putih yang berhasil membawa pulang kepala orang Indian, Namun karena membawa kepala dalm jumlah banyak ternyata merepotkan, sayembara itupun di revisi menjadi membawa kulit kepala orang Indian

Semenjak itulah, orang kulit putih kian bersemangat memerangi orang Indian supaya bisa mengambil kulit kepala mereka dan membawanya pulang. Sahabat aneh di dunia.com sesudah itu, koloni-koloni kulit putih yang lain turut menggelar sayembara itupun direvisi menjadi cukup membawa kulit kepala orang Indian dari marga Rarita,

Di Tempat Ini, Ratusan Orang Dibunuh dan Diambil Kulit Kepalanya

Fakta mengerikan praktik menguliti kepala suku indian

Sejak satu peristiwa pembantaian dan pengambilan massal kulit kepala terparah yang pernah ada terjadi pada tahun 1325 di Crow Creek, sebuah tokok yang di huni oleh suku Indian. Untuk ukuran suku Indian, Crow Creek tergolong sebagai kota besar karena kota tersebut memiliki 55 tenda keluarga .

Untuk melindungi kota tersebut dari ancaman luar, Crow Creek dilindungi oleh tembok kayu yang di lapisi dengan kulit bison , Namun nyatanya tembok tersebut tidak cukup untuk mengentikan bencana yng kelak akan membinasakan crow creek untuk selamanya

Suatu malam, gerombolan orang Indian dari marga lawan menyelinap masuk ke dalam kota dan membatnai semua penghuninya, Berabad- abad kemudian, pembantaian ini berhasil di ketahui setelah tim arkoelog meneumukan timbunan tulang belulanng yang berasal dari 486 mayat berbeda.

Dengan melihat jejak pada tengkoraknya, hampir semua orang yang tewas di lokasi ini diambil kulit kepalanya seusai di bunuh, Kaum wnaita yang masih belia diperkirakan tidak ikut dibantai karena mereka diambil untuk dijadikan budak oleh suku indian yang membinasakan Crow Creek.

Pembantaian ini terjadi lebih dari seabad sebelum Chirstopher Colombus berlayar ke benua Amerika. Tidak ada yang tahu pasti suku Indian manakah yang bertanggun jawab atas peristiwa tragis ini .

Saat orang Eropa akhirnya di Amerika, mereka mendengar cerita dari suku Indian Arikara kalau suku tersebut pernah membinasakan sebuah desa yang sangat besar untuk memberikan pelajaran kepada penghuninya. Mungkinkah desa besar tersebut adalah Crow Creek ?

Wanita Ini Berhasil Menguliti Kepala 10 Orang Indian

Hannah Duston

Hannah Duston adalah seorang ibu rumah tangga yang memili 8 orang anak. Dengam melihat profesinya tersebut, orang pastinya tidak akan menyangka kalau wnaita ini ternyara sanggup mengalahkan 10 orang indian yang terkenal lihai memainkan senjat.

Semuanya bermula ketika pada tahun 1697, desa yang ditinggali Hannah di Massachusetts diserang oleh suku Indian Abenaki. Suami Hannah beserta ketujuh irang anak mereka berhasila melarikan dirim nsmun Hannah dan bayinya tidak berhasil keluar dari desa.

Pasukan Abenaki yang mengepung desa tersebut kemudian mengambil paksa bayi Hannah dan membunuhnya denfan cara membantingnya ke arah pohon lalu membawa paksa Hannah dan berencana menjadikannya sebagai sandera. Namun di tengah perjalanannya, Hannah berhasil melarikan diri.

Alih-alih segera kabur sejauh mungkin, hanna sesudah itu memilih untuk membuntuti suku Indian tadi . Saat malam tiba dan mereka sedang terlelap, Hanna secara diam- diam mengambil kapak tomahawk dan membunuh 10 orang indian yang ada disana.

Hannah kemudian mengambil kulit kepala mereka dan membawa pergi para snadera dengan memakai perahu. Saat Hannah akhinya tiba di ibukota koloni, ia pergi ke kantor gubernur dan menyerahkan kulit kepala orang – orang Indian yang di bunuhnya.

Suku Indian Pernah Diupah untuk Mengambil Kulit Kepala Tentara Kemerdekaan

Henry Hamilton

Saat perang kemerdekaan Amerika tengah berlangsung, ada jenderal Inggris bernama Henry Hamilton yang menyandang julukan “Jenderal Pembeli Rambut”Julukan itu sendiri muncul karena semasa perang berlangsung, Hamilton menggelar sayembara kepada suku Indian. Ia berjanji akan membeli kulit kepala milik orang Indian Jika kulit kepala tersebut berasal dari tentara pejuang kemerdekaan.

Hamilton sendiri aslinya memandang rendah suku Indian dan menganggap mereka sebagai suku yang terbelakang. Jadi baginya, menjalin hubungan baik dengan suku Indian hanyalah bagian dari tatik untuk mengalahkan kubu pejuang kemerdekaan Amerika .

Setiap kali Hamilton menerima kulit kepala, ia akan mencatatnya dengan cermat dalam suatu hari, hamilton di laporkan pernah mendapatkan 129 kulit kepala sekaligus. Saat pasukan pejuang di kemerdekaan akhirnya mengetahui sayembara yang di gelar oleh hamilton, mereka berhasil mengalahkan pasukan yang bekerja untuk hamilton , mereka akan menguliti kepala anggota pasukan hamilton yang terbunuh ,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *