5 Jenis Obat Penyubur Kandungan untuk Mempercepat Kehamilan
KESEHATAN

5 Jenis Obat Penyubur Kandungan untuk Mempercepat Kehamilan

Domino206Lounge Baik laki-laki maupun perempuan dapat mengalami masalah kesuburan. Namun masalah kesuburan pada perempuan biasanya lebih mungkin di atasi dengan obat-obatan daripada laki-laki.

Ada banyak jenis obat yang di gunakan untuk meningkatkan kesuburan. Obat-obatan ini bekerja dengan memicu terjadinya proses ovulasi, yaitu pelepasan sel telur dari indung telur (ovarium) sehingga memungkinkan untuk kehamilan. Di lansir berbagai sumber, berikut beberapa jenis obat penyubur yang umum di resepkan untuk mengatasi masalah kesuburan pada perempuan.

1. Clomiphene (Clomid) 

5 Jenis Obat Penyubur Kandungan untuk Mempercepat Kehamilan ilustrasi antibiotik (pexels.com/Artem Podrez)

Clomiphene atau clomifene merupakan obat kesuburan yang paling umum di resepkan untuk mengatasi ketidaksuburan atau infertilitas. Obat ini bekerja hampir mirip dengan estrogen, yaitu hormon yang merangsang perkembangan sel telur dan pelepasannya.

Penggunaannya di harapkan dapat merangsang ovarium untuk memproduksi sel telur, dan mungkin menghasilkannya dalam jumlah ekstra. Sehingga meningkatkan peluang kehamilan.

Clomiphene hadir dalam bentuk tablet, yang biasanya di minum 1 kali sehari selama 5 hari, di mulai pada atau sekitar hari ke-5 siklus menstruasi. Jika kamu di resepkan untuk konsumsi obat ini, konsumsilah sesuai dengan instruksi dokter, jangan mengambil lebih atau kurang, seperti di jelaskan laman Medline Plus.

Meskipun demikian, clomiphene juga memiliki efek samping dan risiko. Efek samping yang paling umum adalah sakit kepala, sensasi rasa panas, dan perubahan suasana hati. Sedangkan risikonya mungkin termasuk mengandung anak kembar atau kehamilan ganda, sindrom hiperstimulasi ovulasi, dan gangguan penglihatan.

2. Letrozole (Femara) 

5 Jenis Obat Penyubur Kandungan untuk Mempercepat Kehamilan ilustrasi minum obat (pexels.com/JESHOOTS.com)

Letrozole sebenarnya adalah obat kanker payudara, yang tidak di maksudkan sebagai obat kesuburan. Namun, obat ini telah lama di gunakan tanpa label (off-label) untuk mengatasi masalah kesuburan, terutama pada perempuan dengan sindrom ovarium polikistik (PCOS) dan resistan terhadap clomid, obat penyubur kandungan untuk penderita PCOS.

Di lansir Verywell Family, penggunaan letrozole untuk infertilitas di ketahui memiliki efek samping yang lebih sedikit dan risiko kehamilan ganda yang lebih rendah di bandingkan clomiphene. Ini juga di laporkan memiliki kemungkinan lebih tinggi menghasilkan kehamilan.

3. Gonadotropin 

5 Jenis Obat Penyubur Kandungan untuk Mempercepat Kehamilan ilustrasi pembuahan ganda (freepik.com/freepik)

Gonadotropin merupakan obat perangsang ovulasi yang paling kuat. Obat ini mengandung beberapa jenis hormon, seperti follicle-stimulating hormone (FSH), luteinizing hormone (LH), atau kombinasi keduanya, yang sama-sama bekerja memicu terjadinya pelepasan sel telur.

Berbeda dengan clomid dan femara yang di sediakan secara oral, gonadotropin biasanya di dapatkan melalui suntikan, yaitu suntikan ke dalam jaringan lemak (suntikan subkutan). Obat ini dapat di gunakan secara tunggal atau bersama dengan perawatan kesuburan lainnya, seperti fertilisasi in vitro (IVF). PokerOnline

Efek samping paling umum dari gonadotropin adalah sakit kepala, mual, kembung, nyeri payudara, perubahan suasana hati, maupun iritasi di tempat suntikan. Sementara risikonya, adalah menyebabkan kehamilan kembar, kembar tiga, atau kelipatan yang lebih tinggi daripada clomiphene atau letrozole.

4. Metformin 

5 Jenis Obat Penyubur Kandungan untuk Mempercepat Kehamilan ilustrasi obat (pexels.com/Castorly Stock)

Sama halnya letrozole, metformin secara langsung bukanlah obat penyubur kandungan, melainkan obat sensitisasi insulin. Tetapi dalam prosesnya, obat ini di ketahui dapat merangsang ovulasi pada perempuan dengan PCOS, sehingga membuat mereka memiliki siklus menstruasi yang lebih teratur.

Siklus menstruasi yang teratur, di kaitkan dengan peluang kehamilan yang lebih baik. Melansir Verywell Family, beberapa dokter merekomendasikan metformin untuk digunakan pada orang dengan PCOS yang memiliki resistansi insulin, resistansi clomid, maupun memiliki risiko tinggi terhadap sindrom hiperstimulasi ovarium.

Adapun efek samping penggunaan metformin adalah sakit perut, muntah, mual, bahkan pada efek yang parah bisa menyebabkan disfungsi hati. Dokter biasanya akan memantau fungsi ginjal dan hati sebelum penggunaan metformin.

5. Bromokriptin (Bromocriptine) 

5 Jenis Obat Penyubur Kandungan untuk Mempercepat Kehamilan ilustrasi pembuahan (pexels.com/Nadezhda Moryak)

Bromokriptin merupakan obat yang bekerja untuk memblokir prolaktin. Pada beberapa perempuan, kadar prolaktin yang terlalu tinggi dapat mengganggu proses ovulasi, yang tentu saja ini memengaruhi tingkat kesuburan kandungan dan kehamilan.

Menurut keterangan laman Verywell Family, kadar prolaktin yang tinggi, dapat menyebabkan ovulasi tidak teratur. Sehingga penggunaan bromokriptin di harapkan dapat mengembalikan proses ovulasi yang normal.

Meski obat penyubur kandungan dapat memberi manfaat yang signifikan terhadap kehamilan, tetapi mengonsumsinya tanpa diagnosis, tidak serta merta meningkatkan peluang untuk hamil. Jadi, sebaiknya selalu konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui penyebab infertilitas dan penggunaan obat yang sesuai.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *