ADUQ BANDAR POKER BANDAR66 BANDARQ BERITA UNIK CAPSA SUSUN DOMINOQQ INFO PEMENANG KESEHATAN POKER PokerPelangi SAKONG TIPS & TRICK Uncategorized

Sindrom Capgras: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan

Sindrom Capgras: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan

DOMINO206 Sindrom Capgras: Penyebab, Gejala, Di agnosis, Pengobatan Sindrom Capgras, yang juga di kenal sebagai delusi Capgras, adalah kondisi psikologis,

di mana seseorang secara tidak rasional percaya bahwa orang yang mereka kenal telah di gantikan oleh seorang penipu. Mereka bisa mengenali wajah seseorang tapi tidak merasakan adanya ikatan hubungan yang emosional. Bahkan, seringkali juga mereka yakin bahwa binatang atau benda yang mereka lihat hanya peniru, bukan milik mereka sebenarnya.

DOMINO206 Sindrom ini pertama kali di teliti oleh Joseph Capgras, seorang psikiater Prancis pada tahun 1923. Pada waktu itu, Joseph Capgras menangani seorang pasien wanita yang mengeluhkan ia tak mengenali suaminya dan merasa bahwa suaminya itu telah di gantikan orang lain. Di lansir laman Healthline,

sindrom capgras dapat memengaruhi siapa saja, tapi kasus ini lebih sering di temukan pada wanita saat lahir. Dalam kasus yang jarang, sindrom ini juga dapat mempengaruhi anak-anak. Nah, ingin tahu lebih lanjut soal penyakit ini? Yuk, simak sajian fakta seputar sindrom capgras di bawah ini.

1. Penyebab

Sindrom Capgras: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan

DOMINO206 Terdapat beberapa teori yang di duga sebagai penyebab terjadinya sindrom Capgras. Salah satu teori yang pernah di ajukan para ahli adalah prosopagnosia, yaitu kondisi di mana seseorang tidak dapat mengingat wajah orang lain. Namun, berdasarkan tinjauan literatur pada 2019, teori ini pun di bantah

oleh banyak peneliti yang berpendapat bahwa sulitnya seseorang mengingat wajah tidak secara otomatis membuat mereka menganggap orang lain sebagai peniru.

DOMINO206 Para peneliti lain menyimpulkan bahwa sindrom ini di sebabkan oleh kerusakan pada otak yang berupa atropi, lesi atau cedera otak. Ketika kita mengenali wajah orang lain, otak kita bekerja untuk mengidentifikasi wajah tersebut dan menyampaikan informasi emosional yang terkait dengan melihat wajah tersebut. Jika terjadi kerusakan pada salah satu atau beberapa titik di otak,

proses pengenalan tersebut dapat terganggu dan menghasilkan gangguan psikologis di mana seseorang meyakini bahwa orang lain adalah peniru.

2. Gejala

Sindrom Capgras: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan

DOMINO206 Gejala utama yang mencolok pada sindrom Capgras adalah adanya prasangka bahwa orang-orang terdekat mereka adalah peniru. Meski demikian, penderita sindrom ini umumnya akan tetap berperilaku normal kecuali saat mereka berinteraksi dengan orang yang di anggap sebagai “peniru” tersebut. Apabila penderita sindrom ini berhadapan dengan sosok yang di duga “peniru”,

seringkali mereka menunjukkan perilaku agresif, seperti membentak atau bahkan melakukan kekerasan.

DOMINO206 Tindakan tersebut di lakukan karena mereka merasa peniru tersebut memiliki niat jahat terhadap diri mereka Selain perilaku agresif, terdapat juga gejala lain yang dapat muncul,

seperti kecemasan dan stres, delusi paranoid, halusinasi auditorik dan visual, serta disosiasi.

3. Faktor Risiko

Sindrom Capgras: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan

DOMINO206 Terdapat berbagai kondisi yang berperan sebagai faktor risiko dalam sindrom Capgras. Menurut laman MedicalNewsToday, penyakit demensia atau alzheimer dapat meningkatkan kemungkinan seseorang menderita sindrom Capgras. Penyakit-penyakit ini berdampak terhadap persepsi dan kemampuan seseorang dalam mengingat dunia sekitarnya.

DOMINO206 Sebuah penelitian pada tahun 2015 juga menemukan adanya hubungan antara sindrom Capgras dan hipotiroidisme, suatu kondisi di mana kelenjar tiroid tidak berfungsi dengan optimal,

menunjukkan bahwa ketidakseimbangan hormon juga dapat menjadi faktor risiko. Selain itu, ada beberapa kasus di mana sindrom Capgras berkembang setelah seseorang mengonsumsi narkoba atau alkohol dalam jumlah besar.

4. Diagnosis

Sindrom Capgras: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan

DOMINO206 Dalam menegakkan di agnosis penderita sindrom Capgras, dokter dapat memulai dengan melakukan anamnesis, baik melalui wawancara dengan pasien sendiri

atau melibatkan anggota keluarga, untuk mengetahui kapan delusi ini pertama kali mulai di rasakan atau terjadi.

DOMINO206 Selain itu, pasien juga dapat di arahkan untuk menjalani pemeriksaan kesehatan fisik dan mental sebagai pemeriksaan penunjang. Tes kemampuan mental dapat di lakukan untuk memeriksa apakah pasien menderita demensia atau kelainan psikologis lainnya yang dapat menjadi faktor risiko dalam gejala yang di alami. Selain itu, tes pencitraan otak seperti MRI atau EEG

dapat di lakukan untuk mencari adanya lesi atau perubahan struktur otak lainnya yang mungkin terkait dengan sindrom Capgras.

5. Pengobatan

Sindrom Capgras: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan

DOMINO206 Langkah perawatan untuk pasien yang menderita sindrom Capgras dapat melibatkan konsumsi obat-obatan dan pemberian terapi. Obat-obatan seperti donepezil, galantamine, atau rivastigmine yang di gunakan untuk mengobati demensia dapat membantu mengurangi gejala sindrom Capgras. Selain itu, obat antipsikotik seperti , olanzapine, dan pimozide dapat di berikan untuk meredakan delusi dan agitasi yang mungkin terjadi.

DOMINO206 Selain pengobatan obat-obatan, terapi juga merupakan bagian penting dari perawatan pasien dengan sindrom Capgras. Terapi habilitasi dapat membantu orang terdekat pasien untuk mencoba memahami dan menempatkan diri

mereka dalam posisi pasien untuk memahami apa yang di rasakan oleh pasien. Terapi validasi juga dapat memberikan rasa aman kepada pasien jika mereka merasa takut terhadap peniru yang mereka anggap berbahaya.

Ada juga beberapa strategi yang bisa di coba untuk membantu seseorang yang mengalami sindrom Capgras, yaitu:

  1. Hindari berdebat atau mencoba menjelaskan. Fokuslah membantu pasien merasa aman dan nyaman.
  2. Mengakui perasaan mereka dan memahami bahwa mereka mungkin merasakan ketakutan dan kebingungan yang nyata dapat membantu.
  3. Jika memungkinkan, ajak “peniru” untuk meninggalkan ruangan atau biarkan orang lain mengambil alih situasi hingga ia kembali tenang.

DOMINO206 Itulah tadi beberapa informasi seputar sindrom capgras. Apabila kamu mengalami gejala yang serupa seperti di atas, segera konsultasikan di rimu ke dokter. Semoga informasi ini menambah pengetahuanmu, ya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *