Uncategorized

Mengapa Timnas Argentina Punya Banyak Fans di Luar Negeri?

Mengapa Timnas Argentina Punya Banyak Fans di Luar Negeri?

DOMINO206LOUNGE  Mengapa Timnas Argentina Punya Banyak Fans di Luar Negeri? Pamornya meluas sampai ke berbagai penjuru dunia. Tidak hanya untuk publik Argentina, La Albiceleste ternyata memiliki banyak penggemar dari berbagai penjuru dunia, terutama Asia.

1. Termasuk negara yang paling sering berpartisipasi di Piala Dunia

Mengapa Timnas Argentina Punya Banyak Fans di Luar Negeri?

Melansir statistik FIFA, Argentina adalah salah satu negara dengan partisipasi terbanyak di Piala Dunia, yaitu sebanyak 18 kali. Ia setara dengan Italia. Argentina hanya kalah dari Brasil (22 kali) dan Jerman (20 kali).DOMINO206LOUNGE 

Argentina juga masuk dalam delapan negara yang berhasil merengkuh trofi bergengsi tersebut. Tercatat, La Albiceleste menjadi juara pada edisi 1978 dan 1986.

Pada 1978, sosok bintang mereka adalah Mario Kempes, yang pernah jadi sosok sentral di Valencia. Sementara, edisi 1986 menjadi spesial karena kehadiran Diego Maradona. Sang legenda sebenarnya sudah disertakan pada Piala Dunia 1982, tetapi kala itu timnya hanya berhasil mencapai babak penyisihan grup ronde kedua.

Pada Piala Dunia 1986 pula, Maradona mencetak Gol Tangan Tuhan dan Gol Abad Ini ketika berjumpa Inggris pada fase gugur. Di edisi itu, gelandang serang tersebut dianugerahi Sepatu Emas untuk 5 gol dan 5 assist yang ia ciptakan sepanjang turnamen.

2. Diego Maradona dan trofi Piala Dunia 1986 beresonansi dengan kalangan marginal di dunia

Mengapa Timnas Argentina Punya Banyak Fans di Luar Negeri?

Gelar Piala Dunia 1986 sarat akan simbol. Pertama, simbol perlawanan kepada Inggris dan mendobrak dominasi Eropa di sepak bola. Sekitar 3 tahun sebelum Piala Dunia bergulir, Argentina baru saja lepas dari pemerintah junta militer yang mundur karena kalah pada Perang Falklands dengan Kerajaan Inggris. Ini membuat banyak orang Argentina menaruh sentimen tersendiri kepada Inggris dan menganggap kemenangan ini sebagai simbol perlawanan dan balas dendam. 

Apalagi, Argentina juga pernah merasa “dicurangi” pada Piala Dunia 1966 oleh wasit yang mengusir Antonio Rattin pada laga lawan Inggris. Rattin saat itu diusir karena dianggap mengucapkan kata-kata kasar ketika memrotes keputusan wasit. Merujuk laporan The Guardian, sang wasit Rudolf Kreitlein merupakan pria asal Jerman yang tidak berbicara bahasa Spanyol dan membuat pertimbangannya hanya dari raut muka sang pemain.

Kemenangan tersebut ternyata tidak hanya berarti untuk publik Argentina yang menaruh sentimen kepada Inggris. Namun, beresonansi pula dengan penduduk di negara-negara Asia yang pernah diokupasi Kerajaan Inggris. Hal ini diungkap salah satu responden asal Bangladesh yang diwawancarai jurnalis Al Jazeera, Sandra Gathmann, dalam salah satu liputannya pada 7 Desember 2022. DOMINO206LOUNGE 

Kedua, keberadaan sosok Maradona yang mewakili kaum marginal dan rakyat kecil pada umumnya. Mengutip liputan Al Jazeera, Maradona lahir dan besar di kawasan pemukiman kelas menengah bawah di pinggiran Buenos Aires yang bernama Fiorito bersama tujuh saudara kandungnya. Keberhasilannya menjadi pemain kelas dunia dan merengkuh Piala Dunia tentu menginspirasi banyak kaum marginal di seluruh penjuru dunia.

3. Efek Lionel Messi, banyak orang ingin melihat sang pemain idola menggondol trofi Piala Dunia

Mengapa Timnas Argentina Punya Banyak Fans di Luar Negeri?

Seperti atlet sepak bola pada umumnya, Diego Maradona tidak selamanya bermain untuk Timnas Argentina. Ia mulai digantikan nama-nama lain dari generasi berikutnya.

Sepeninggal Maradona, La Albiceleste sebenarnya tidak kesulitan menemukan bintang baru. Sebut saja Gabriel Batistuta, Juan Pablo Sorin, Javier Zanetti, Javier Mascherano, Diego Simeone, hingga Esteban Cambiasso. 

Nama-nama tadi sampai sekarang masih bisa kita ingat karena talentanya yang mumpuni dan kontribusinya dalam mewarnai dinamika sepak bola dunia pada era 2000-an. Namun, sosok yang paling mencuri perhatian dan masih aktif hingga kini, siapa lagi kalau bukan Lionel Messi? 

Messi debut di Piala Dunia 2006 sebagai remaja 19 tahun. Sesuai perkiraan, ia tampil apik bersama Argentina. Sekitar 3 tahun kemudian, Messi meraih gelar Ballon d’Or  pada usia 22 tahun. Sebuah fenomena yang mencengangkan, tetapi ternyata bisa dijelaskan secara ilmiah.

Jafari dan Smith pada 2016 mempublikasikan sebuah penelitian tentang cara kerja otak Messi yang berbeda dari kebanyakan pemain sepak bola dalam jurnal Chronobiology International. Menurut temuan mereka, Messi memiliki kemampuan motorik yang jauh lebih baik dari kebanyakan atlet lainnya.

Kemampuan ini membuat Messi memiliki banyak ruang untuk mengoptimalkan kemampuan kognitifnya. Dengan begitu, La Pulga mampu melakukan pengamatan dan membuat keputusan dengan lebih cermat dan cepat. 

Sangat mudah menemukan orang yang mengaku sebagai fans Messi ke mana pun kamu pergi ke venue olahraga. Sepeninggal para seniornya, secara natural Messi ditunjuk jadi kapten sejak Piala Dunia 2014.

Sejak saat itu pula, banyak fans yang ingin melihat Messi naik ke podium juara membawa negaranya meraih trofi. Setelah menunggu lama, visi itu akhirnya terwujud pada 2021 lewat gelar Copa Libertadores. 

Meski begitu, suporter Messi belum puas. Mengingat usianya yang tak lagi muda, orang percaya bahwa Piala Dunia 2022 adalah kesempatan terakhir Messi mempersembahkan gelar prestisius tersebut.

Ini yang sepertinya bisa menjelaskan mengapa banyak orang berbondong-bondong terbang ke Qatar menjadi pendukung Timnas Argentina. Mereka berharap bisa melihat aksi Messi di panggung akbar tersebut untuk terakhir kalinya.DOMINO206LOUNGE 

4. Bisakah sepak bola jadi soft power untuk Argentina? 

Mengapa Timnas Argentina Punya Banyak Fans di Luar Negeri?

Sepak bola punya potensi dan sudah dijadikan soft power oleh beberapa politisi dan pemerintah. Soft power sendiri adalah konsep politik yang dicetuskan Joseph S Nye usai perang dingin berakhir.DOMINO206LOUNGE 

Ia merujuk pada kemampuan sebuah negara mempengaruhi negara lain melalui ide-ide yang menarik. Pendekatannya pun tidak dilakukan dengan memerintah atau memaksa, tetapi lebih kepada cara-cara persuasi. Seakan mengingatkan atau memberikan pandangan tentang apa yang negara lain inginkan atau butuhkan. 

Penerapan soft power yang paling umum adalah dengan cara membangun interdependensi ekonomi dan pengaruh kultural. Sepak bola adalah salah satu soft power yang cukup efektif untuk menciptakan pengaruh.

Itulah mengapa kemarin penduduk Iran yang mendukung demonstrasi antipemerintah justru merayakan kekalahan timnasnya di Piala Dunia 2022. Mereka tak ingin kemenangan Tim Melli dijadikan alat untuk memperkuat rezim yang saat ini berkuasa di Iran. 

Kenn Rushworth dari University of Manchester juga menyebut beberapa contoh dalam tulisannya berjudul “Football as a Weapon of Soft Power: The Beautiful Game Hiding the Ugly Truth”. Banyak kepala negara yang menggunakan Piala Dunia untuk merebut simpati rakyat dan meredam kritik.

Misalnya saja Jenderal Franco (Spanyol) yang memanfaatkan kedigdayaan Real Madrid untuk membungkam insurgensi di wilayah-wilayah yang diisi etnis minoritas, seperti Basque, Galicia, dan Catalan. Begitu pula dengan Mussolini dan Putin yang merebut simpati rakyat dengan menggelar Piala Dunia 1934 dan 2018. Atau Qatar yang dengan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 mengindikasikan visinya menjadi aktor geopolitik prominen di dunia.

Argentina sendiri pernah memanfaatkannya pada Piala Dunia 1978. Melansir tulisan Catherine Osborn untuk Foreign Policy, junta militer Argentina kebagian jadi penyelenggara Piala Dunia pada edisi 1978. Saat itu, mereka seakan mendapat legitimasi dari dunia meski telah melancarkan kebijakan kontroversial yang mengorbankan ribuan orang.

Sejak kejatuhan junta pada 1983, Argentina yang jadi negara demokrasi paling stabil di dunia ternyata belum memanfaatkan daya tarik sepak bola sebagai potensi soft power. Berbeda dengan Brasil yang pada 2003 sampai 2016 memiliki agenda diplomasi yang melibatkan sepak bola. Salah satunya terwujud pada 2004 lewat pertandingan persahabatan dengan Haiti yang dibarengi dengan pengiriman pasukan penjaga perdamaian di bawah bendera PBB.DOMINO206LOUNGE 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *