BERITA UNIK

Menyiksa Binatang, Waspada Kecenderungan Tersembunyi yang Berbahaya Ini

domino206lounge Menyiksa Binatang, Waspada Kecenderungan Tersembunyi yang Berbahaya Ini. Ramai di media sosial video tentang seorang oknum berpakaian polisi brimob membanting kucing ke dalam parit.

Dari video berdurasi 19 detik itu, di tengarai ia mengeluhkan ulah kucing yang buang kotoran sembarangan. Sedangkan setelah melalui penyelidikan, di ketahui pelaku kesal lantaran kucing tersebut merebut makanannya.

Sontak video tersebut mengundang riuh amarah warganet, baik pecinta kucing maupun bukan. Menyiksa atau menyakiti hewan domestik seperti anjing atau kucing memang tidak di benarkan. Apalagi dengan seragam yang di kenakan oleh pelaku tersebut, jadi mencoreng citra instansi terkait.

Bahkan belum lama dari ini, jagad maya sempat di buat murka dengan kelakuan tiga perempuan yang menginjak anak kucing hingga kehilangan nyawanya. Peristiwa semacam ini membuat netizen mempertanyakan di mana nurani pelaku.

Selain itu, mengapa seseorang bisa begitu tega menyakiti hewan? Misalnya dengan sengaja membanting atau menginjak kucing. Atau bahkan dengan bangga menunjukkan hasil buruan berupa hewan-hewan eksotik yang di lindungi, seperti yang beberapa tahun lalu marak muncul di media sosial. Ternyata, hal tersebut ada penjelasan ilmiahnya,

Menyiksa Kecenderungan psikologis orang yang menyiksa hewan

Ternyata kecenderungan seperti ini tak lepas dari faktor psikologis seseorang. Di mana perilaku bisa jadi merupakan buah dari apa yang mengakar dalam pikiran. Menurut Canadians for Animal Welfare Reform, bahkan ada dua jenis penyiksa binatang, yakni yang pasif (misalnya menyekap dan menelantarkan, tidak memberi makan dalam waktu lama) hingga yang aktif di mana tujuannya memang ingin menyakiti hewan tersebut.

Kemungkinan pelaku pernah mengalami penindasan/kekerasan

Psikolog Yulius Steven, M.Psi dari Sahabat Karib pada Medcomm, pernah menuturkan bahwa salah satu  dorongan orang melakukan kekerasan pada hewan yang lebih lemah adalah untuk merasa lebih superior. Ada kemungkinan bahwa pelaku sendiri pernah mengalami penindasan atau sikap brutal dari orang lain. Oleh karena itu, pelaku memilih menyakiti hewan sebagai bentuk pelampiasan. Hal ini perlu segera ditindaklanjuti karena berpotensi melebar dampaknya, misalnya KDRT pada pasangan atau anak jika di lingkungan terdekat.

Sumber : Poker Online

BACA JUGA : Tikus Hingga Beruang, Inilah Binatang Yang Ternyata Dijadikan Anggota Pasukan Khusus

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *