DOMINO206 Nico Rosberg Nilai Aston Martin Perlu Mengganti Lance Stroll Performa Lance Stroll mendapat sorotan dalam beberapa balapan terakhir Formula 1 2023. Pembalap asal Kanada itu kesulitan meraup poin sehingga memberi dampak kepada posisi Aston Martin di klasemen konstruktor. Stroll juga belum mampu mengimbangi performa Fernando Alonso yang selalu mencetak poin pada tiap pekan balap.
Situasi tersebut tak ayal membuat Stroll mendapat kritikan. Salah satunya disuarakan oleh mantan pembalap Formula 1, Nico Rosberg. Bahkan, Rosberg menilai Aston Martin perlu mengganti Lance Stroll dengan pembalap lain.https://geo.dailymotion.com/player/xdgu3.html?video=x85fkdx&actionInfo=false&mute=true&dmPubtool=new-cdn-ce-v2
1. Capaian Lance Stroll yang berbanding terbalik dengan Fernando Alonso di Formula 1 2023
Fernando Alonso berada di depan Lance Stroll dalam pekan balap GP Hungaria 2023. (formula1.com)
Perjalanan Lance Stroll sepanjang Formula 1 2023 tak berlangsung mudah. Ia belum naik podium hingga GP Italia. Prestasi terbaiknya adalah finis keempat saat GP Australia. Stroll juga tercatat enam kali gagal finis di zona poin.
Capaian tersebut berbanding terbalik dengan rekan setimnya, Fernando Alonso. Pembalap berkebangsaan Spanyol itu menjadi 1 dari 3 pembalap pada musim ini yang tak pernah absen mencetak poin selama 14 seri balap. Alonso juga sudah 7 kali finis di zona 3 besar dengan 3 di antaranya berakhir sebagai runner-up di GP Monako, Kanada, dan Belanda.
2. Lance Stroll seret poin, Aston Martin kena imbas di klasemen konstruktor
Lance Stroll saat menjalani pekan balap GP Italia 2023. (twitter.com/AstonMartinF1)
Seretnya perolehan poin Lance Stroll berdampak pada posisinya di klasemen pembalap. Ia bertengger di posisi kesembilan dengan 47 poin. Stroll tertinggal 32 poin dari Lando Norris yang berada di peringkat kedelapan. Lanjutkan membaca artikel di bawah
Di sisi lain, Fernando Alonso bersaing ketat dengan Lewis Hamilton dalam perebutan posisi ketiga klasemen. Alonso sudah mengumpulkan 170 poin. Pemilik 2 gelar juara dunia Formula 1 itu unggul 6 poin dari Hamilton.
Perolehan poin yang terpaut jauh antara Stroll dan Alonso juga memengaruhi posisi Aston Martin di klasemen pembalap. Tim yang berbasis di Silverstone, Inggris, itu melorot ke posisi keempat klasemen konstruktor selepas GP Italia. Aston Martin kini dalam posisi tertinggal sebelas poin dari Ferrari menjelang GP Singapura yang digelar akhir pekan ini.
3. Nico Rosberg menilai Aston Martin perlu ambil tindakan terkait keberadaan Lance Stroll
pembalap Aston Martin, Lance Stroll (formula1.com)
Ketimpangan performa pembalap di Aston Martin berbuah kritikan terhadap Lance Stroll. Akan tetapi, posisi Stroll masih aman hingga saat ini. Kehadiran Lawrence Stroll sebagai pemilik tim diyakini membuat pembalap berusia 24 tahun itu tak akan lengser dalam waktu dekat. Sebab, Lawrence Stroll dinilai tidak mungkin memecat anaknya dari tim.
Meski begitu, kritikan tetap tertuju kepada Lance Stroll, salah satunya dari Nico Rosberg. Ia menyebut Aston Martin harus mempertimbangkan kemungkinan memecat Lance Stroll jika tak bisa memberikan kontribusi signifikan. Apalagi, Stroll sudah bersama dengan tim sejak 2019 saat Aston Martin masih menggunakan nama Racing Point.
“Penting untuk mencetak poin secara konsisten. Aku benar-benar tak yakin apa yang terjadi pada Lance Stroll karena dia pembalap yang sangat baik. Dia menunjukkan pada awal musim bagaimana dirinya bisa tetap dekat dengan Alonso. Saat Alonso berada di posisi ketiga, Stroll ada di posisi kelima atau keenam.
Jadi, aku benar-benar tak yakin apa yang terjadi padanya. Dia benar-benar berada dalam fase sulit sekarang. Aku berpikir hal jangka panjang untuk Aston Martin bahwa mereka tidak bisa membiarkan diri mereka memiliki satu pembalap yang jaraknya sejauh itu. Jadi, itu antara Stroll kembali ke posisi yang seharusnya atau mereka harus mulai berpikir untuk mengubah keadaan dengan pembalap kedua,” kata Rosberg dilansir Racing News 365.
Formula 1 2023 menyisakan delapan seri balap. Masih ada kesempatan untuk Lance Stroll membuktikan kapasitasnya sekaligus membantu Aston Martin bertengger di posisi tiga besar klasemen konstruktor. Akankah hal tersebut bisa dimaksimalkan dengan baik?
