BERITA UNIK

Fakta Burung Purba yang Bisa Memangsa Manusia

Domino206Lounge Fakta Burung Purba yang Bisa Memangsa Manusia. Fakta Burung Purba yang Bisa Memangsa ManusiaSeperti yang kita tahu, elang merupakan salah satu jenis burung terbesar saat ini. Namun ternyata, dulu pernah hidup elang purba yang berukuran jauh lebih besar daripada elang yang hidup saat ini. Elang itu merupakan Harpagornis moorei atau disebut elang haast.

Memiliki ukuran tubuh raksasa

Fakta Burung Purba yang Bisa Memangsa Manusia

Fakta Burung Purba yang Bisa Memangsa Manusia. Beratnya dapat mencapai 17,8 kilogram dan lebar sayap mencapai 3 meter. Ukuran tubuh elang haast betina umumnya lebih besar dari elang haast jantan. Panjang cakar elang haast bisa mencapai 9 cm, kurang lebih sama seperti panjang cakar harimau. Kalian pasti berpikir kalau elang sekarang berukuran besar, bukan? Tapi, elang haast mempunyai ukuran yang jauh lebih besar dari elang yang hidup saat ini.

Pernah menjadi predator top di masanya

Fakta Burung Purba yang Bisa Memangsa Manusia

Domino206 Elang haast pernah menjadi predator paling puncak, bahkan di atas singa dan serigala. Elang haast memangsa beberapa jenis burung yang gak bisa terbang, terutama burung moa yang beratnya mencapai 200 kg. Bobot burung moa ini 15 kali lebih berat daripada elang haast. Selain burung moa, elang haast juga menyantap aptornis, weka, takahē, angsa, bebek, dan bahkan manusia.

Bisa mengangkat dan membawa terbang tubuh manusia

Fakta Burung Purba yang Bisa Memangsa Manusia

Para peneliti menggunakan computed axial tomography atau CAT untuk memindai beberapa tengkorak, panggul, dan paruh elang haast dalam upaya merekonstruksi ukuran otak, mata, telinga, dan sumsum tulang belakang burung purba itu. Mereka membandingkan data tentang elang Haast dengan karakteristik burung pemangsa modern untuk memastikan bahwa elang haast adalah pemangsa menakutkan yang memakan burung moa dan bahkan manusia.

Berevolusi menjadi besar

Fosil tulang elang haast ditemukan di beberapa lokasi di Pulau Selatan dan di satu lokasi di Pulau Stewart. Kebanyakan fosil tulang ditemukan di bagian selatan dan timur Pulau Selatan. Menurut tradisi lisan suku Maori dari akhir 1800-an, elang ini tercatat hidup di daerah pegunungan sampai pada akhirnya punah. nenek moyang elang haast yang berukuran kecil kemungkinan tiba di Selandia Baru dari Australia pada awal zaman es, yaitu kurang dari 2,5 juta tahun yang lalu.

Punah akibat menipisnya jumlah mangsa, perusakan habitat, dan juga perburuan manusia

Elang haast telah punah sejak 500-600 tahun yang lalu. Pada saat itu, suku Maori mulai menduduki Selandia Baru dan berburu burung moa. Menurut ABC Newssebelum pendudukan suku Maori, penghuni terbesar Selandia Baru sekitar 750 tahun yang lalu yaitu burung moa dan elang haast. Karena burung moa sebagai mangsa utama elang haast semakin menipis, elang haast pada akhirnya menjadi punah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *