Domino206Lounge Garam merupakan mineral yang terdiri dari natrium klorida. Mineral ini sangat umum di gunakan sebagai bahan masakan untuk menambah cita rasa atau untuk mengawetkan makanan.
Garam mempunyai peran yang penting untuk tubuh. Natrium berfungsi untuk memaksimalkan fungsi otot dan saraf. Di samping itu, klorida membantu menjaga keseimbangan air dan mineral yang tepat.
Meskipun bermanfaat, tetapi garam bisa menjadi berbahaya jika di konsumsi secara berlebihan. Apa saja efek samping mengonsumsi garam terlalu banyak? Simak penjelasannya di bawah ini, ya!
1. Kembung dan pembengkakan
ilustrasi perut kembung (unsplash.com/Sean S)
Efek samping pertama yang bisa di rasakan saat mengonsumsi garam terlalu banyak adalah kembung atau adanya pembengkakan di beberapa area.
Hal ini bisa terjadi karena ginjal berusaha menjaga perbandingan air dan natrium secara ideal, mengutip Healthline. Untuk melakukan hal tersebut, tubuh akan menahan ekstra air demi mengimbangi natrium yang di konsumsi terlalu banyak.
Meningkatnya penampungan air dalam tubuh juga bisa menyebabkan pembengkakan, khususnya di tangan dan kaki.
2. Tekanan darah naik
ilustrasi tekanan darah tinggi (unsplash.com/Mufid Majnun)
Di lansir WebMD, natrium berlebih dalam tubuh tidak hanya menyebabkan kembung dan pembengkakan, tetapi juga bisa menyebabkan naiknya tekanan darah. Perubahan tekanan darah akibat natrium terjadi melalui ginjal.
Garam yang berlebih dalam tubuh membuat ginjal sulit menghilangkan cairan yang tidak di butuhkan. Hasilnya, peristiwa ini menyebabkan tekanan darah menjadi naik.
Maka dari itu, hindarilah makanan yang mengandung banyak garam. Makanan yang tidak terasa asin juga bisa memiliki kandungan natrium yang tinggi. Contohnya adalah roti lapis, piza, dan sup kalengan.
3. Rasa haus yang berlebihan
ilustrasi haus berlebihan (unsplash.com/Dylan Alcock)
Makanan yang mengandung banyak garam bisa menyebabkan mulut kering atau rasa haus yang berlebihan. Rasa haus tersebut adalah cara tubuh untuk mendorong kita meminum banyak air putih agar perbandingan natrium dan air kembali seimbang.
Di sisi lain, tidak minum air putih yang cukup setelah mengonsumsi makanan yang mengandung banyak garam bisa menyebabkan kadar natrium di tubuh menjadi naik di atas tingkat aman atau yang di sebut dengan hipernatremia.
4. Gangguan perut
ilustrasi gangguan perut (unsplash.com/ Towfiqu barbhuiya)
Mengonsumsi terlalu banyak garam bisa mengakibatkan dehidrasi. Perutmu akan merasakannya jika ini terjadi. Gejala yang bisa muncul adalah perasaan mual atau bahkan diare. PokerOnline
Jika kamu merasakan sakit pada perut, bisa jadi penyebabnya adalah makanan yang kamu konsumsi mengandung terlalu banyak garam. Meminum banyak air putih bisa membantu mengembalikan hidrasi tubuh dan mengatasi masalah perut yang terjadi.
5. Sakit kepala
ilustrasi sakit kepala (unsplash.com/Usman Yousaf)
Menurut informasi pada laman EatingWell, konsumsi garam berlebih bisa mengakibatkan sakit kepala sesekali atau bahkan secara reguler. Untuk beberapa orang, hal ini bisa di akibatkan oleh tekanan darah yang naik. Sakit kepala merupakan gejala umum tekanan darah tinggi.
Tidak hanya itu, orang dengan tekanan darah normal juga bisa mengalami sakit kepala setelah mengonsumsi garam terlalu banyak. Hal ini di buktikan melalui studi yang di terbitkan dalam BMJ Journal tahun 2014.
6. Meningkatkan risiko kanker perut
ilustrasi sakit perut (pexels.com/Sora Shimazaki)
Di lansir Healthline, sebuah studi yang melibatkan 268.000 partisipan menyatakan bahwa orang yang memiliki asupan garam rata-rata 3 gram per hari memiliki risiko terkena kanker perut hingga 68 persen lebih tinggi di bandingkan orang-orang yang asupan garam rata-ratanya hanya 1 gram per hari.
Walaupun penyebab pastinya masih belum terlalu di pahami, tetapi para ahli percaya bahwa makanan yang mengandung banyak garam bisa menyebabkan seseorang lebih rentan terhadap kanker perut dengan menyebabkan luka atau peradangan pada lapisan lambung.
7. Meningkatkan risiko demensia
ilustrasi demensia (unsplash.com/Steven HWG)
Kandungan garam yang tinggi bisa menyebabkan kadar senyawa peradangan pada otak meningkat. Peristiwa ini kemudian bisa mengakibatkan kerusakan oksidatif dan mulai menghambat aliran darah.
Hal ini di buktikan melalui studi yang di terbitkan dalam jurnal Nature Neuroscience. Penelitian tersebut mengatakan bahwa konsumsi garam berlebih menyebabkan demensia pada tikus. Para pakar percaya bahwa hal serupa juga mungkin berlaku pada manusia untuk kasus demensia.
Mengingat banyaknya bahaya dari mengonsumsi garam terlalu banyak, yuk, mulai kontrol asupan garam dan penambahannya pada makanan. Terapkan pola makan sehat bergizi seimbang, rutin olahraga, tidur cukup, kelola stres dengan baik, dan cek kesehatan secara rutin agar kesehatan kita tetap terjaga.